Beirut, MINA – Kedutaan Besar AS di Beirut telah mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon karena situasi keamanan yang “tidak dapat diprediksi” di tengah perang Israel di Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Ahad (22/10), misi diplomatik tersebut merekomendasikan agar warga Amerika memeriksa opsi penerbangan di Bandara Internasional Rafic Hariri Beirut, memantau laporan media lokal, dan mengikuti instruksi pejabat keamanan dan tanggap darurat.
“Warga AS yang ingin meninggalkan Lebanon harus meninggalkan Lebanon sekarang, karena situasi keamanan yang tidak dapat diprediksi. Masih ada penerbangan komersial, tapi kapasitasnya berkurang,” tambahnya. Press TV melaporkan.
Kedutaan juga memberikan formulir penerimaan krisis bagi mereka yang “membutuhkan pinjaman bantuan keuangan dari pemerintah AS untuk membeli tiket penerbangan berangkat dari Lebanon, atau tertarik untuk menerima pesan dari Departemen Luar Negeri AS.”
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Mereka lebih lanjut mendesak warga AS, yang memilih untuk tidak meninggalkan Lebanon, agar mempersiapkan “rencana darurat untuk situasi darurat.”
Pada hari Selasa (17/10), Departemen Luar Negeri AS menaikkan tingkat peringatan perjalanan ke Lebanon menjadi “Level 4: Jangan Bepergian,” dengan alasan situasi keamanan terkait dengan “pertukaran roket, rudal, dan artileri” antara Israel dan gerakan perlawanan Hizbullah.
Undang-undang tersebut juga mengizinkan keberangkatan sementara secara sukarela bagi anggota keluarga personel pemerintah AS dan beberapa personel non-darurat dari kedutaan AS di Beirut.
Peringatan perjalanan ini muncul di tengah baku tembak antara pasukan Israel dan pejuang Hizbullah di perbatasan Lebanon pada saat rezim Tel Aviv sedang melakukan operasi pengeboman berdarah di Jalur Gaza yang diblokade.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Serangan udara Israel yang tiada henti telah menyahidkan 4.741 warga Palestina dan melukai 15.898 lainnya. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia