WARGA AS TERTARIK PADA KEASLIAN AL-QURAN

Muhamad Joban-melalui teleconference dalam acara diskusi "Muslim di Amerika" (foto: MINA)
-melalui teleconference dalam acara diskusi “ di Amerika” (foto: MINA)

Jakarta, 16 Sya’ban 1435/14 Juni 2014 (MINA)- Warga yang juga ketua Dewan fatwa Imam-imam di (Amerika Serikat) Muhamad Joban mengatakan, banyak warga AS yang pada awalnya tertarik dengan keaslian isi Al-Quran sebelum memutuskan akhirnya menjadi seorang Muslim.

Ia menjelaskan beberapa kenalannya yang masuk Islam setelah mempelajari Al-Quran,    dan tidak sedikit yang menaruh simpati terhadap Muslim  karena salah satu surat dalam Al-Quran mencantumkan wanita paling mulia dalam Al-Quran Maryam Alahi Salam (Bible:Mary) yang secara indah dipaparkan di dalamnya.

“Mereka berpendapat, jika Al-Quran diciptakan  oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, tentunya beliau akan mencantumkan wanita yang paling dimuliakan adalah istrinya, Aisyah atau Khadijah, bukan Maryam. Hal itu menunjukan, Al-Quran memang bukan buatan manusia,” katanya di Jakarta, Jumat (13/6).

 

Joban yang juga aktif sebagai pembimbing rohani bagi para tahanan di Dinas Penjara Negara Bagian Washington mengatakan,”Para tahanan banyak yang tertarik dengan Islam, sehingga setelah mereka menjadi Muslim dan keluar dari penjara, mereka tidak kembali lagi ke penjara karena melakukan tindakan kriminalitas, sebagaimana yang kerap terjadi di AS.” Kata Joban yang mendapatkan gelar Master di Universitas Al-Azhar,Kairo.

“Islam sudah benar-benar merubah kehidupan mereka lebih baik, sehingga banyak yang kaget ketika para mualaf itu tidak kembali ke penjara,”kata Joban.

Dalam diskusi yang dihadiri oleh Wakil Duta Besar AS Kristen Bauer, Joban juga mengatakan, Muslim di AS lebih bangga dengan penggunaan nama Islam mereka. Berbeda dengan Muslim yang datang ke Amerika, sebagian dari mereka biasanya merubah nama panggilan mereka.

“Misalnya yang bernama Bilal menjadi Bil, Fatimah jadi Fatim, dan sebagainya,”ujarnya.

Kegiatan diskusi “Muslim in America” ini diselenggarakan oleh kedutaan besar AS di Indonesia dengan menghadirkan dua narasumber utama, mereka adalah warga Indonesia yang sudah lama tinggal di Indonesia.

Muhamad Ali adalah seorang Assistan Professor di Universitas California di Riverside yang mengajar tentang ilmu Al-Qur’an, Islam dan Hubungan internasional, Islam di bidang politik dan Orientalisme.

Sedangkan pemateri lainnya adalah Imam masjid Ar-Rahmah di Redmon, Washington, Muhamad Joban, yang sudah lebih dari 20 tahun tinggal di AS. Tokoh terkemuka dari Indonesia ini adalah juga ketua dari dewan fatwa imam-imam di AS dan juga seorang pembimbing rohani bagi tahanan di Dinas Penjara Negara Bagian Washington.

Keduanya sepakat, mengutip pernyataan PBB yang mengatakan Islam berkembang sangat cepat di AS. “Di dalam Al-Qu’ran tidak ada keraguan, sehingga orang semakin tertarik untuk mempelajari Islam. Terlebih setelah insiden 9/11,” kata Joban yang berbicara melalui teleconference selama acara tersebut.(L/Nidiya/P03/EO2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0