Gaza, MINA – Kabar tentang tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara pejuang Palestina dan militer Israel membuat warga Gaza suka cita, salah satunya dirasakan oleh Rana Mohsen, 43 tahun, yang mengungsi dari Jabalia ke Kota Gaza.
Kepada Aljazeera, Ahad (19/1), Rana Mohsen mengatakan, dia bersama keluargnya tidak mau menunggu dimulainya gencatan senjata secara resmi untuk kembali ke tempat rumahnya dulu berdiri.
“Kami telah menunggu momen ini selama 16 bulan. Kegembiraan saya tak terlukiskan. Kami akhirnya berada di rumah kami. Tidak ada rumah yang tersisa, hanya puing-puing, tetapi ini rumah kami. Kami beruntung karena sebagian atapnya masih utuh,” kata ibu tiga anak ini.
“Tingkat kerusakannya tidak terbayangkan. Bangunan dan bangunan penting telah lenyap sepenuhnya, seolah-olah kota itu adalah kota hantu atau kota yang ditinggalkan,” tambahnya.
Baca Juga: Israel Konfirmasi Pembebasan Tiga Sandera di Gaza
Kelompok perlawanan di Gaza, Hamas telah membebaskan tiga sandera Israel dan menyerahkannya kepada Palang Merah sebagai langkah awal memulai gencatan senjata.
Pembebasan tiga sandera tersebut dikonfirmasi oleh militer Israel dan badan keamanan dalam negeri Shin Bet. Ketiganya sudah dibawa Palang Merah menuju pos militer Israel.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sepakati Gencatan Senjata, Hamas Bebaskan Tiga Sandera Israel