Gaza, MINA– Di tengah gempuran udara penjajah Zionis Israel yang terus melanda Kota Gaza, ribuan warga terpaksa mengungsi ke wilayah tengah dan selatan Jalur Gaza. Mereka mendirikan tenda darurat di jalan-jalan utama dan alun-alun publik, termasuk di sepanjang Jalan Salahudin di wilayah tengah Gaza, untuk mencari perlindungan seadanya.
Menurut laporan kontributor jurnalis Gaza, Muhammad Rabah, diterima MINA, Jumat (19/9), para pengungsi, yang meninggalkan rumah mereka akibat pemboman, menghadapi kondisi kemanusiaan yang sangat sulit. Mereka kekurangan air bersih, layanan kesehatan, dan terancam penyebaran penyakit karena kepadatan serta buruknya sanitasi.
“Hidup kami di Gaza sudah berubah menjadi kematian, teror, kecemasan, dan pemboman. Kami sangat menderita, perang ini benar-benar menghancurkan kami,” kata Marzouqa Abu Seria, pengungsi dari Gaza utara yang mendirikan tenda di depan pintu masuk Deir Balah.
Ia menambahkan, dirinya telah berulang kali mengungsi akibat serangan Israel. “Saya dan keluarga tidur di jalan selama tiga hari karena tidak menemukan mobil untuk membawa kami ke Gaza selatan. Saya menjual semua yang saya punya, sekarang saya tidak memiliki apa-apa lagi, tidak ada perabotan, makanan, atau apa pun. Anak-anak saya sejak pagi mencari makan karena kami benar-benar tidak punya apa-apa,” ungkapnya.
Baca Juga: Satelit Terbaru PBB Ungkap 83 Persen Bangunan di Kota Gaza Hancur
Sementara itu, Bashir Daoud, pengungsi dari lingkungan Shuja’iyya di Gaza timur, mengatakan ia terpaksa membayar biaya besar untuk bisa berpindah ke Gaza selatan, namun kini tidak tahu harus ke mana. “Saya tidak ingin meninggalkan rumah, tapi pemboman dan kematian memaksa kami untuk lari,” ujarnya.
Agresi genosida penjajah Zionis Israel sejak Senin lalu terus menghantam puluhan gedung dan menara hunian di berbagai kawasan Gaza, membuat ribuan warga kehilangan tempat tinggal.
Menurut data terbaru Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai 65.062 syahid dan 165.697 orang luka-luka akibat serangan Israel di Jalur Gaza.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Euforia Warga Gaza Sambut Pengumuman Gencatan Senjata