gaza.png">gaza-300x207.png" alt="gaza" width="300" height="207" />Gaza City, 1 Dzulhijjah 1436/15 September 2015 (MINA) – Ratusan pengunjuk rasa berdemonstrasi di Rafah, Jalur Gaza selatan, Ahad (13/9) pagi terkait pemadaman listrik yang setiap hari berlangsung.
Seorang wartawan Ma’an mengatakan para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan yang keras terhadap pejabat Palestina dan menuntut perusahaan listrik Gaza.
Rafah, kata mereka, mengalami pemadaman listrik lebih sering daripada wilayah lain di daerah pantai terblokade itu.
Gelombang panas saat ini telah semakin melengkapi penderitaan mereka, demikian Maan News melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Pada Jumat, kepala otoritas Gaza memperingatkan, pasokan bahan bakar di Jalur Gaza semakin kecil karena kurangnya bensin yang masuk melalui persimpangan Kerem Shalom yang dikontrol Israel di perbatasan selatan Jalur Gaza.
Pembangkit listrik di Gaza membutuhkan 550.000 liter bahan bakar per hari untuk menghasilkan kapasitas yang sesuai. Otoritas energi Gaza mengatakan, meskipun jarang bisa mencapai jumlah tersebut, sebagian besar karena blokade Israel yang telah membatasi impor bahan bakar sejak tahun 2007.
Di Jalur Gaza, pemadaman listrik rata-rata antara 12 sampai 18 jam perhari. Musim panas tahun lalu pembangkit listrik itu menjadi target selama 50 hari serangan Israel di Gaza.(T/R05/R03)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)