Gaza, MINA – Sejumlah lembaga kemanusiaan memperingatkan bahwa wilayah Gaza kini memasuki musim dingin dengan persediaan pangan dan tenda darurat yang masih sangat terbatas, sementara kerusakan akibat konflik dua tahun membuat jutaan penduduk hidup tanpa tempat tinggal layak.
Menurut laporan terbaru, pengiriman bantuan ke Gaza masih jauh dari target yang diperlukan. World Food Programme menyatakan hanya sekitar setengah dari kebutuhan makanan yang berhasil masuk ke wilayah tersebut.
Sementara itu, kelompok-lembaga kemanusiaan Palestina memperkirakan total bantuan yang diterima hanya sekitar 25–30 persen dari yang seharusnya. Wafa melaporkan.
Banyak keluarga pengungsi tinggal di tenda-tenda yang sudah rapuh atau bangunan yang rusak akibat serangan militer, dan kondisi ini memburuk dengan datangnya musim hujan dan suhu yang mulai turun.
Baca Juga: Hamas Serahkan 20 dari 28 Jenazah Sandera Israel, Upaya Pencarian Terus Berlanjut
Pengungsi seperti Manal Salem (52) yang tinggal di tenda di Khan Younis mengatakan: “Tidak ada tenda yang layak, tidak cukup air bersih, tidak cukup makanan, tidak uang.”
Sekitar 1,5 juta orang di Gaza diperkirakan memerlukan tempat tinggal darurat segera, namun pengadaan tenda, terpal, dan peralatan musim dingin lainnya masih tertahan karena persetujuan maupun hambatan logistik.
Kurangnya bahan bakar dan gas untuk memasak juga diperhatikan — lebih dari 60 persen keluarga di Gaza dilaporkan terpaksa membakar limbah sebagai sumber panas atau memasak karena akses terbatas ke sumber energi yang aman.
Kondisi ini tidak hanya menimbulkan risiko kelaparan, tapi juga meningkatkan potensi penyakit, hipotermia, dan infeksi di antara komunitas rentan anak-anak dan lansia.
Baca Juga: YouTuber Rachel Kenakan Gaun Rancangan Anak Gaza saat Terima Penghargaan Glamour Magazine
Kawasan Gaza telah lama menghadapi blokade dan pembatasan bantuan sejak konflik militer berkepanjangan antara Hamas dan Israel. Infrastruktur vital seperti jalan, listrik, air bersih, dan sistem kesehatan banyak yang rusak atau berhenti beroperasi.
Dengan datangnya musim dingin yang pada masa lalu telah menyebabkan banjir, kerusakan tenda, dan kematian akibat kedinginan — para pekerja kemanusiaan memperingatkan bahwa keadaan saat ini bisa berkembang menjadi bencana kemanusiaan skala besar jika akses bantuan tidak segera ditingkatkan.
Indonesia dan komunitas internasional diimbau untuk mengintensifkan dukungan, baik melalui pengiriman bantuan langsung maupun advokasi agar jalur kemanusiaan di Gaza dibuka secara penuh dan aman. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pasukan Israel Serahkan Jenazah Warga Palestina yang Dibunuh Pemukim Yahudi
















Mina Indonesia
Mina Arabic