Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WARGA GAZA HARAPKAN DUKUNGAN INDONESIA

Rudi Hendrik - Selasa, 13 Oktober 2015 - 20:12 WIB

Selasa, 13 Oktober 2015 - 20:12 WIB

364 Views

Foto: gilad.co.uk
Foto: gilad.co.uk

Foto: gilad.co.uk

Gaza, 30 Dzulhijjah 1436/13 Oktober 2015 (MINA) – Di tengah bentrokan yang kian memanas di tanah pendudukan dan munculnya spekulasi adanya Intifadha (perang batu) ketiga, warga Palestina di Jalur Gaza meminta dukungan Indonesia untuk keselamatan warga di sana.

“Kami mengharapkan kepada Indonesia untuk mendo’akan kami di masjid-masjid karena situasi saat ini tidak dapat terkontrol,” kata Abu Muhammad (37), salah seorang warga Jabaliya, utara Gaza, kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.

Bentrokan yang terjadi lebih dari dua minggu menyisakan puluhan orang meninggal dari pihak Palestina dan beberapa orang dari pihak Israel. Dalam tiga hari sejak isu Intifadha ketiga muncul, setidaknya 27 warga Palestina meninggal dunia dengan mayoritas adalah korban tembak. Angka terus bertambah seiring memanasnya bentrokan kedua pihak di berbagai wilayah di Palestina.

“Saat ini, kurang lebih tiga kilometer dari RS Indonesia di utara Gaza, masyarakat Gaza terus berdatangan ke perbatasan untuk melakukan perlawanan dengan tentara Israel,” lapor koresponden MINA di Jalur Gaza, Reza Adila, Selasa (13/10) pukul 18.40 WIB.

Baca Juga: ICESCO Tetapkan Keffiyeh Jadi Warisan Budaya Tak Benda Palestina

Menurutnya, hingga sore Selasa ini waktu Gaza, lebih dari 30 warga terluka akibat serangan dan tembakan tentara Israel di perbatasan yang masih berlangsung hingga berita ini diturunkan.

Intifadha merupakan perlawanan massal sipil Palestina melawan penjajahan Israel. Berbeda dengan perang sebelumnya yang melibatkan militer Palestina saja, perlawanan ini dilakukan seluruh warga sipil baik dari Gaza dan Tepi Barat untuk melakukan perlawanan.

Hamas, salah satu perlawanan Palestina, sebelumnya mengatakan dalam sebuah pernyataan, perlawanan  sipil ketiga ini disebut Intifadha Al-Quds, setelah Intifadha kedua pada 2000 silam dikenal sebagai Intifadha Al-Aqsha.(L/K01/K05/R04/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Akui 66 Tentaranya Cedera dalam 24 Jam

 

 

Baca Juga: Menteri Keuangan Israel Serukan Pendudukan Penuh di Gaza Utara

Rekomendasi untuk Anda