Gaza City, 29 Sya’ban 1434/8 Juli 2013 (MINA) – Juru Bicara Organisasi Perusahaan Bahan Bakar Minyak di Jalur Gaza, Muhammad Abadilah, mengatakan, pihaknya mulai mengatasi krisis bahan bakar minyak (BBM) warganya akibat penutupan pintu perbatasan Rafah oleh militer Mesir.
Menurutnya, sudah ada pasokan jumlah minyak ke Jalur Gaza melalui jalur alternatif terowongan tertentu, lapor Pusat Informasi Palestina, yang diberitakan Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
“Warga mulai tenang karena BBM sedang diupayakan dalam perjalanan dalam dua hari ini,” tambah Abadilah.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Sejak 10 hari lalu Jalur Gaza mengalami kiris BBM cukup serius karena pasokan BBM dari Mesir tidak bisa mauk akibat pintu perbatasan Rafah ditutup dan demikian juga hapir seluruh terowongan yang mengarah ke Gaza.
Hampir di seluruh penjuru Jalur Gaza tampak antrian panjang kendaraan yang hendak membeli BBM, ujarnya.
Sampai saat ini, pihak militer Mesir masih menutup perbatasan Rafah dan belum mengkonfirmasi kapan akan membuka kembali perbatasan, yang menjadi satu-satunya jalan keluar termudah bagi 1,4 juta penduduk Gaza yang diblokade Israel dari darat, laut dan udara.
Koresponden MINA (Mi’raj News Agency) di Jalur Gaza sebelumnya melaporkan, penutupan terowongan mengakibatkan pasokan bahan makanan, obat-obatan, bahan bakar dan barang lainnya dari Mesir kosong. Dampaknya, harga barang naik tak terkendali.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Semen yang biasanya dikirim melalui terowongan sejumlah 2 ribu hingga 3 ribu ton per hari. Hari kemarin hanya ada 4 ton, itupun tidak tiap hari. Harga juga ikut naik hampir 300 persen, seperti semen yang semula 400 sheikel sekarang bisa mencapai 1.000 shekeil.
Perbatasan Rafah pun ditutup dari dua arah dengan penjagaan militer berlapis-lapis. Dari Mesir tidak boleh masuk ke Jalur Gaza, dan sebaliknya dari Jalur Gaza tidak boleh ke Mesir. Hanya izin untuk sekedar beli obat yang diperlukan di Mesir saja dilarang.
Laporan setempat menyebutkan, penutupan terowongan ke Jalur Gaza karena Gaza selama ini dianggap pendukung kuat Muhamamd Mursi. (T/P03/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah