Gaza, MINA – Jutaan warga Muslim Palestina di Jalur Gaza, Rabu (10/4) harus melaksanakan Shalat Idul Fitri 1445 H di reruntuhan masjid, sekolah penampungan, dan lapangan umum meskipun kondisi hujan serta cuaca dingin, akibat agresi Israel.
Selama agresi yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, pendudukan Israel menghancurkan lebih dari 229 masjid seluruhnya.
Di Rafah, selatan Jalur Gaza, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mengungsi, sejumlah pengungsi melaksanakan Shalat Idul Fitri di sekolah-sekolah penampungan dan di dekat tenda pengungsian.
Beberapa organisasi bantuan mengambil inisiatif untuk membagikan permen dan mainan kepada anak-anak sebagai upaya untuk membuat mereka tersenyum meskipun dalam keadaan sulit. Shalat Idul Fitri juga digelar di reruntuhan Masjid Al-Farouq di kota tersebut.
Baca Juga: Palestina Hadapi Musim Dingin, Lazismu Kirimkan Pakaian Hangat
Di kamp Jabalia, sebelah utara Jalur Gaza, sejumlah warga melaksanakan salat Iduladha di lapangan umum, di tengah hujan dan cuaca dingin.
Wafa melaporkan, meskipun agresi Israel terhadap Jalur Gaza sedang berlangsung selama 187 hari, warga berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan kegembiraan di hati anak-anak.
Sebagian besar anak-anak mengenakan pakaian biasa dan tidak dapat membeli pakaian Idul Fitri karena kondisi sulit yang diakibatkan oleh agresi dan penghancuran pasar serta toko.
Jumlah warga Palestina yang syahid di Jalur Gaza meningkat menjadi 33.360 orang, mayoritas di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, sementara sekitar 76.000 warga terluka.
Baca Juga: Agresi Israel di Gaza Akibatkan Jutaan Ton Puing Terkontaminasi Zat Berbahaya
Ribuan orang masih hilang di bawah reruntuhan dan di jalan, dan pasukan pendudukan menghalangi ambulans dan kru penyelamat untuk menjangkau mereka. (T/RE1/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemerintah Palestina Kecam Veto AS, Serukan PBB Akhiri Genosida di Gaza