Gaza, MINA – Kota Gaza tidak memiliki rumah sakit yang beroperasi, sementara warga Palestina yang terluka masih mencari tempat untuk mengobati luka yang diderita akibat pengeboman Israel.
“Kami sangat membutuhkan beberapa rumah sakit lapangan yang lengkap untuk mengatasi situasi bencana di sini,” kata Motasem Dalloul, warga Gaza. MEMO melaporkan.
Dalloul mengatakan, ini bukan hanya soal warga Palestina yang terluka yang membutuhkan perawatan medis, ada juga ratusan pasien dan orang terluka yang memerlukan pemeriksaan ulang dan perawatan lanjutan, serta mereka yang menderita penyakit kronis.
Semua kasus ini tidak dapat menerima perawatan yang menyelamatkan nyawa atau mengubah hidup yang mereka butuhkan.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Pasukan pendudukan Israel telah sepenuhnya mengepung Kota Gaza dan memaksa sebagian besar penduduknya mengungsi. Mereka yang masih bertahan menderita kelaparan dan tidak dapat mengakses bantuan pangan yang sangat dibutuhkan.
Pada bulan Maret, Israel mengepung rumah sakit utama di Gaza, Kompleks Medis Al-Shifa, selama dua pekan, membakarnya hingga rata dengan tanah dan meninggalkan Gaza utara tanpa pusat kesehatan yang berfungsi.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka