Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WARGA HUDAYDAH YAMAN BERBALIK MENENTANG ARAB SAUDI

Rudi Hendrik - Jumat, 3 April 2015 - 01:41 WIB

Jumat, 3 April 2015 - 01:41 WIB

648 Views

Sebuah pabrik susu di Hudaydah terbakar terkena roket, Rabu 1 April 2015. (Foto: Euro News)

HUDAYDAH-FACTORY-300x225.jpg" alt="Sebuah pabrik susu di Hudaydah terbakar terkena roket, Rabu 1 April 2015. (Foto: Euro News)" width="300" height="225" /> Sebuah pabrik susu di Hudaydah terbakar terkena roket, Rabu 1 April 2015. (Foto: Euro News)

Hudaydah, Suriah, 14 Jumadil Akhir 1436/3 April 2015 (MINA) – yaman/">Warga Yaman di kota pelabuhan Hudaydah yang awalnya mendukung serangan udara pimpinan saudi/">Arab Saudi terhadap pemberontak Houthi, jadi berbalik menentang operasi tersebut ketika korban sipil meningkat dan infrastruktur ekonomi yang penting hancur.

Pada Rabu (1/4), sekitar 39 orang tewas ketika sebuah pabrik susu di Hudaydah hancur dihantam rudal yang para pejabat dan penduduk pelabuhan Laut Merah itu menuding serangan udara saudi/">Arab Saudi.

Warga Hudaydah mengungkapkan kemarahannya, karena kota mereka jauh dari wilayah yang dikuasai pemberontak Houthi, The Wall Street Journal yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Namun, para pejabat saudi/">Arab Saudi menyangkalnya dan menuding tembakan roket itu dari kubu pemberontak.

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

saudi/">Arab Saudi memimpin koalisi 10 negara Arab meluncurkan serangan udara dengan dukungan intelijen dan logistik Amerika Serikat (AS) pada 26 Maret terhadap berbagai posisi pemberontak Houthi di wilayah Yaman, terutama di ibukota Sanaa.

PBB pada Rabu (1/4) lalu menyebutkan, korban dalam sepekan serangan udara menewaskan 93 orang dan 364 luka-luka.

Sementara itu, pejabat di Kementerian Kesehatan Yaman mengatakan, sedikitnya 164 warga sipil telah tewas.

Pada hari yang sama, lembaga bantuan internasional menghimbau gencatan senjata untuk memungkinkan pengiriman obat-obatan dan makanan yang mendesak di Yaman.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Serangan bom melalui udara, blokade angkatan laut, dan pertempuran darat antara Houthi dan pasukan loyalis Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, membuat persediaan makanan dan obat-obatan sangat terbatas.

Sementara itu, warga ibukota Sanaa yang menentang pemberontakan Houthi, kini juga berbalik menentang kampanye militer saudi/">Arab Saudi.

“Kami benci Houthi, tetapi mereka tidak pernah menyerang kami atau menghancurkan harta kami,” kata Lutfi Al Mahbashi yang tinggal dekat bandara yang dibom di Sana.

“Kenapa Saudi tidak hanya membunuh pemimpin Houthi dan menyelamatkan yaman/">warga Yaman?” tanyanya. “Houthi yang mereka inginkan, tetapi tampaknya Saudi sedang mencoba untuk menghancurkan yaman/">warga Yaman sebagai gantinya.”

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Abdulaziz Jubari, seorang politisi dan pendukung utama Presiden Hadi, mengecam serangan saudi/">Arab Saudi, dia mengatakan jumlah korban pada warga sipil dan infrastruktur terlalu tinggi.

Jenderal saudi/">Arab Saudi Ahmed bin Hasan Asiri pada Rabu menyalahkan Houthi terkait jatuhnya korban sipil, karena Houthi melakukan pertempuran ke kota-kota dan desa-desa.

Pejabat saudi/">Arab Saudi dan negara Teluk mengatakan, kampanye itu bertujuan untuk mengalahkan Houthi, memulihkan kekuasaan Hadi sebagai presiden.

Houthi mengakui mereka menerima beberapa senjata dan pelatihan dari Iran, tetapi mereka melancarkan serangan ofensif sendiri untuk membersihkan Yaman dari pemerintah yang tidak kompeten dan korup.  (T/P001/R05)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

MENAG
Indonesia
Indonesia
Dunia Islam
Dunia Islam
Dunia Islam