Tel Aviv, MINA – Ribuan warga Israel pada hari Sabtu (23/12) menggelar demonstrasi di Tel Aviv untuk pekan yang keempat, menentang Perdana Menteri Netanyahu dan pemerintahannya yang “korup”.
Demontrasi juga terjadi di Yerusalem menentang “korupsi” Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Koordinator aksi Yoaz Hendel mengatakan bahwa demonstrasi di Yerusalem “mendukung penegakan hukum”, Middle East Eye melaporkan yang dikutip MINA.
Protes tersebut terjadi beberapa hari setelah Netanyahu menyerang polisi dengan menuduh mereka melakukan penyelidikan terhadapnya yang bertujuan untuk mengakhiri masa jabatan sebagai perdana menteri.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Netanyahu telah diinterogasi tujuh kali dalam satu tahun terakhir dalam dua dugaan kasus korupsi. Perdana Menteri berusia 68 tahun itu belum terlibat secara formal, tapi laporan mengatakan polisi akan merekomendasikan tuntutan kepada Menteri Kehakiman.
Para demonstran di pusat Tel Aviv mengusung atribut seperti spanduk yang meminta pengunduran Perdana Menteri dan anggota “pemerintahan korup” lainnya.
Di Yerusalem, untuk pertama kalinya orang-orang Israel berhaluan kanan, di antaranya para pendukung partai Likud pimpinan Netanyahu, berkumpul melawan korupsi, Haaretz melaporkan di situsnya.
Protes tersebut diprakarsai oleh mantan direktur komunikasi Netanyahu, humas Yoaz Hendel.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Dalam sebuah unggahan di Facebook yang dibagikan secara luas, Hendel menulis, “Pada hari Sabtu saya akan pergi untuk melakukan demonstrasi, bukan di Tel Aviv, tapi di Yerusalem, bukan ‘melawan’, tapi demi peraturan hukum.”
Berbicara pada aksi di Yerusalem, mantan menteri pertahanan Moshe Yaalon mengatakan, korupsi mencemaskannya lebih dari hal lainnya.
“Ini adalah bahaya yang lebih besar daripada ancaman Iran, Hizbullah, Hamas atau kelompok militan Islamic State,” katanya. “Korupsi adalah penyakit. Aebuah penyakit yang harus disembuhkan dengan memilih dan menunjuk orang jujur.”
Netanyahu secara konsisten membantah melakukan kesalahan dan mengatakan, dia adalah sasaran kampanye kotor oleh lawan-lawan politik.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Dalam satu penyelidikan, dia dicurigai secara ilegal menerima hadiah dari tokoh kaya termasuk miliarder Australia James Packer dan produser Hollywood Arnon Milchan.
Dalam kasus kedua, polisi menduga Netanyahu mencari sebuah perjanjian rahasia untuk liputan yang menguntungkan dengan penerbit koran terlaris Yediot Aharonot. (T/B05/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)