Jenin, MINA – Ribuan warga Palestina di Jenin menghadiri pemakaman martir, Tayseer Issa, 33, Kapten Intelijen Militer Palestina, yang dibunuh saat mempertahankan kota dari serbuan pasukan pendudukan dan polisi yang menyamar saat fajar pada Kamis (10/6).
Koresponden MINA melaporkan, jenazah martir dibawa di atas pundak warrga, dibungkus dengan bendera Palestina, melewati jalan-jalan Jenin ke kampung halamannya di desa Sanur, tempat keluarga, teman dan kerabatnya dalam duka dan kesedihan.
Para peserta meneriakkan slogan-slogan marah yang mengecam kejahatan pendudukan terhadap rakyat Palestina, dan menyerukan persatuan nasional untuk menghadapi mereka.
Martir Tayseer telah menikah selama satu tahun, dan istrinya sedang hamil. Dalam beberapa hari mendatang, dia akan melahirkan anaknya, yang tidak akan bisa melihat ayahnya untuk selamanya karena pendudukan Israel.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pemogokan massal dan berkabung terjadi di kota Jenin, atas undangan faksi-faksi yang berkabung atas tiga martir:
Adham Alawi, Taysir Issa, dan Jamil Al-Amouri, yang dibunuh dengan peluru tentara Israel yang “menyamar” saat pagi hari ini.
Faksi mengatakan, darah para martir Palestina tidak akan disia-siakan dan pendudukan akan membayar harganya untuk itu.
Mereka menambahkan bahwa perlawanan Palestina akan bekerja untuk menghadapi pendudukan dan menghentikan kejahatan terhadap rakyat Palestina. Mereka juga menegaskan bahwa pertahanan untuk tanah mereka tidak akan berhenti. (L/R7/P1)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)