Kashmir, MINA – Kehidupan di Kashmir berubah sepi pada hari Ahad (28/1) saat warga melakukan aksi mogok massal sebagai protes atas pembunuhan terhadap dua pemuda sipil.
Dua pemuda di distrik Shopian tewas oleh penembakan tentara India pada hari Sabtu, demikian Greater Kashmir memberitakannya.
Aksi pemogokan diserukan oleh Pemimpin Perlawanan Bersama (JRL) yang terdiri dari Syed Ali Geelani, Mirwaiz Umar Farooq dan Muhammad Yasin Malik. Mereka menyebut pembunuhan tersebut sebagai “genosida yang direncanakan dengan baik.”
Dua pemuda, Javaid Ahmed Bhat dan Suhail Javaid tewas dalam penembakan tentara pada Sabtu siang, sementara pemuda ketiga Reyaz Ahmed menderita luka peluru serius.
Baca Juga: AS Blokir TikTok, Dihapus dari App Store
Sementara tentara menegaskan bahwa mereka harus menembak untuk “pertahanan diri” karena massa yang menyerang.
Saksi mengatakan, semua perusahaan bisnis dan toko-toko di pusat kota tutup, di jalan raya terlihat sepi oleh arus lalu lintas.
Sementara di Srinagar, ibu kota Negara Bagian Kashmir, beberapa kios dipasang di jalan setapak Pasar Ahad di Residency Road. Namun, jumlah pembeli sangat sedikit.
Warga mengatakan, pasukan polisi dan para militer disebar di pusat kota. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Trump Tiba di Washington Jelang Pelantikan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Konferensi Tawasol 4 Bahas Narasi Palestina dan Tantangan Media Global