Beirut, MINA – Menyambut mundurnya Perdana Menteri Saad Hariri pada Selasa (29/10) malam, seruan perayaan meluas ke seluruh Lebanon, tetapi pengunjuk rasa menegaskan tidak akan berhenti.
“Ini langkah pertama yang baik, tetapi kami masih akan tetap di jalanan,” kata Pierre Mouzannar, seorang pembuat film berusia 21 tahun kepada Al Jazeera di Beirut. “Hariri adalah bagian dari masalah, tetapi dia tidak semua masalah. Saya tidak berpikir ada yang berpikir kita sudah selesai.”
Bagi banyak demonstran di Ibu Kota, berita pengunduran diri Hariri adalah dorongan penting dalam gerakan protes yang sudah dua pekan lamanya.
Sebelum pidato mundurnya Hariri, ratusan pria, sebagian besar berpakaian hitam, memukuli pengunjuk rasa dan menghancurkan perkemahan protes di Beirut tengah. Mereka akhirnya mundur setelah pasukan keamanan menembakkan gas air mata dan peluru karet.
Baca Juga: Serangan Udara AS Hantam Sanaa, Ma’rib, dan Hodeidah di Yaman
“Hariri bukan orang yang mengirim orang-orangnya untuk memukuli kami dan menghancurkan apa yang kami miliki. Orang-orang itu masih di Parlemen dan kami harus menyelesaikan apa yang telah kami mulai di sana,” kata Mouzannar, ia duduk di sebelah sebuah tenda yang sedang dibangun kembali oleh pengunjuk rasa.
Menurutnya, Hariri seharusnya mengundurkan diri lebih awal, tetapi lebih baik terlambat daripada tidak pernah.
“Kita mendapatkan apa yang kita inginkan,” katanya.
Mouzannar menegaskan, langkah kedua adalah mendapatkan kembali uang yang telah “dicuri” para politisi.
Baca Juga: Perundingan Putaran Kedua Iran-AS di Roma Akan Dimediasi oleh Menlu Oman
“Kemudian kita akan meminta pertanggungjawaban semua orang, dan Tuhan ada di pihak kita,” katanya.
Ratusan orang Lebanon di Riad Al-Solh berdiri bersama menyanyikan lagu kebangsaan merayakan mundurnya Hariri. Banyak yang saling berpelukan dan beberapa di antaranya berdiri diam menangis terharu.
“Ini mungkin pencapaian terbesar bagi generasi saya, menang dalam bentrokan tingkat ini dengan politisi kita,” kata Nabil, seorang insinyur berusia 30 tahun.
Di luar Beirut, ribuan orang juga turun ke jalan-jalan di Tripoli utara untuk merayakan berita tersebut. Ratusan lainnya keluar di kota-kota dan desa-desa di seluruh negeri, termasuk di Jal Al-Dib, Zouk Mosbeh dan Jbeil di utara Beirut, dan Nabatieh dan Tirus di selatan ibukota. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Badan Nuklir IAEA Diminta Netral dalam Perundingan Teheran-Washington
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Pemukim Ilegal Israel Serbu Masjid Al-Aqsa di Hari Kedua Paskah Yahudi