London, MINA – Ratusan warga London, Inggris, menggelar aksi solidaritas “Malam untuk Gaza” (A Night for Gaza) di Galeri P21, Rabu malam (2/11).
Aksi massa menyuarakan kesedihan dan duka mendalam atas hilangnya ribuan nyawa warga di Jalur Gaza akibat pemboman pendudukan Israel.
Acara memberikan ruang untuk kesedihan komunal, ketika para seniman dan penyair berbagi pertunjukan yang mengharukan untuk merefleksikan tragedi yang terjadi di Gaza. MEMO melaporkan.
Acara dimulai dengan pembacaan puisi menggugah Mahmoud Darwish ‘We Travel Like All People’ (Kami Bepergian Seperti Semua Orang) yang dibawakan oleh pembawa acara Victoria Brittain.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Disusul dengan puisi berjudul “Forgive Me” (Maafkan Aku) yang membuat banyak orang menangis.
“Saya minta maaf, jika saya hanya menceritakan kisah Anda ketika itu adalah cerita horor. Saya minta maaf, karena hanya mendengar tangismu saat diteriakkan di seberang lautan. Saya minta maaf hanya dapat menulis puisi bangsamu ketika nama-nama mereka terukir di kuburan,” begitu sebagian cuplikan puisi itu.
Rekaman latar belakang suara bom dan deskripsi langsung, memberikan gambaran mengerikan tentang agresi yang terjadi, semakin membuat suasana di alam ruangan mencekam.
Puisi-puisi yang mengharukan menyuarakan kengerian, perlawanan, sekaligus tekad yang dialami warga Gaza.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Puisi-puisi memberikan pesan mendesak kepada dunia untuk intervensi guna mengakhiri kesedihan dan kehilangan yang melanda di wilayah Gaza.
Penyelenggara dari badan amal Gaza, Hands Up Project, menampilkan drama dan karya seni karya pemuda Gaza, yang memberikan perspektif tentang kehidupan muda yang terguncang oleh kekerasan.
Pesan-pesan mendesak dari anak-anak Gaza yang terblokade membawa beban emosional yang berat, sehingga membuat khalayak tidak berdaya.
Penampil tambahan membawakan puisi dan lirik yang mengharukan yang menggarisbawahi ketahanan Gaza dan menggemakan permohonan di seluruh dunia agar pemboman dihentikan.
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Penonton mendengarkan dengan sungguh-sungguh, banyak yang tidak percaya dengan skala kehancuran yang disampaikan melalui pertunjukan yang mengharukan tersebut.
Meskipun kesedihan menyelimuti tempat tersebut, solidaritas turut dirasakan ketika para peserta bersatu untuk menjadi saksi atas tragedi yang sedang terjadi. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris