Kairo, 30 Sya’ban 1435/28 Juni 2014 (MINA) – Warga di sejumlah kota di Mesir kembali turun ke jalan-jalan untuk memprotes pemerintahan Presiden Abdel Fattah el-Sisi.
Pada Jumat, para pengunjuk rasa mengutuk penggulingan mantan presiden, Muhammad Mursi oleh militer Mesir dan menyerukan pemulihannya, demikian dilaporkan Press Tv yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Mereka juga mengecam pemerintah yang didukung militer pimpinan el- Sisi atas aksi kekerasan yang dilakukan terhadap para pendukung Mursi.
Sebuah laporan mengatakan, polisi bentrok dengan pengunjuk rasa di ibukota Kairo, Giza dan Minya. Puluhan pengunjuk rasa terluka dan hampir 90 lainnya, termasuk 26 di Sharqiya ditangkap.
Baca Juga: Sesaat Sebelum Gencatan Senjata Berlaku, Israel Serang Beirut
Pasukan keamanan dilaporkan menggunakan gas air mata dan pentungan untuk memadamkan aksi protes mereka.
Kelompok pro-Mursi telah meminta pendukungnya untuk menggelar unjuk rasa besar-besaran pada 3 Juli untuk menandai ulang tahun penggulingan Mursi.
Mursi adalah presiden yang terpilih secara demokratis pertama di Mesir setelah revolusi 2011 yang menggulingkan diktator Hosni Mubarak.
Sisi juga dituduh memimpin penindasan terhadap pendukung Ikhwanul Muslimin dimana ratusan dari mereka telah tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Mesir selama beberapa bulan terakhir
Baca Juga: Hezbollah Sergap Pasukan Israel, Sasar Sejumlah Target di Tel Aviv
Organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) mengatakan, sedikitnya 1.400 orang telah tewas akibat aksi kekerasan sejak penggulingan presiden Mursi tersebut, “sebagian besar dari mereka karena tindakan kekerasan berlebihan dilakukan oleh pasukan keamanan.”(T/P012/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sejumlah Poin Gencatan Senjata Israel-Hezbollah