Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Miskin Rusia Naik 3,1 Juta pada 2015

Rudi Hendrik - Sabtu, 26 Maret 2016 - 21:01 WIB

Sabtu, 26 Maret 2016 - 21:01 WIB

706 Views

Seorang gelandangan di Rusia duduk di pinggir jalan. (Foto: dok. Politicalforum.com)

RUSIA.jpg" alt="Seorang gelandangan di Rusia duduk di pinggir jalan. (Foto: dok. Politicalforum.com)" width="600" height="375" /> Seorang gelandangan di Rusia duduk di pinggir jalan. (Foto: dok. Politicalforum.com)

Moskow, 17 Jumadil Akhir 1437/26 Maret 2016 (MINA) – Harian Rusia Argumenty i Fakty (AIF) melaporkan, pada 2015 jumlah warga miskin Rusia naik menjadi 19,2 juta jiwa, bertambah 3,1 juta atau 13,4 persen dari total penduduk negara itu.

Angka dari Badan Statistik Rusia (Rosstat) menunjukkan, pada 2014 ada 16,1 juta orang miskin, dibandingkan dengan 19 juta pada 2008 dan 18,4 juta pada 2009 selama krisis ekonomi global.

Tingkat tertinggi terlihat pada 2006, ketika 21,6 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan. Demikian Anadolu Agency memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Secara relatif, penurunan pendapatan warga Rusia pada 2015 mencatat rekor selama 16 tahun terakhir. Perbandingan dari tahun ke tahun, jumlah penduduk miskin naik 19 persen.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Harian keuangan Vedomosti melaporkan pekan ini, Rusia telah meluncur ke dalam kemiskinan dengan pesat.

Dalam analisa Vedomosti, banyak ekonom Rusia mengaku kecewa.

Menteri Tenaga Kerja Rusia sebelumnya, Maxim Topilin mengumumkan statistik berdasarkan survei 2015 dengan mengatakan, jumlah warga Rusia yang memiliki pendapatan di bawah tingkat subsistensi telah meningkat sebesar 3 juta orang.

“Di antara keluarga miskin, 60% -70% hidup dengan anak-anak dan karenanya dianggap paling rentan atau yang terkena dampak terburuk , ” kata Topilin seperti dikutip oleh AIF.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Topilin memperkirakan, tren jatuh pendapatan riil akan terus berlanjut tahun ini, tapi ia berharap bahwa penurunan upah tidak akan begitu besar.

“Mungkin ada penurunan sedikit upah riil, antara 3-4 persen,” katanya. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
Asia
Palestina