New Delhi, MINA – Warga Muslim India di distrik Imphal Timur dan Bishnupur turun ke jalan berdemonstrasi menuntut pencabutan Undang-Undang Amandemen Wakaf yang baru-baru ini disahkan.
Unjuk rasa tersebut, diikuti oleh beragam peserta, termasuk perempuan bercadar, mencerminkan kekhawatiran mendalam atas implikasi undang-undang tersebut, yang menurut para demonstran dapat melanggar hak-hak konstitusional dan merusak persatuan India. Clarion India melaporkan, Selasa (8/4).
Unjuk rasa dimulai di Kwakta, sebuah kota di distrik Bishnupur, tempat para demonstran berbaris sejauh empat kilometer, menuntut pencabutan segera Undang-Undang Amandemen Wakaf.
Para peserta, yang sebagian besar adalah perempuan, menyuarakan kekhawatiran mereka tentang potensi UU tersebut yang dapat mengganggu kerangka konstitusional negara dan menargetkan komunitas Muslim.
Baca Juga: Myanmar Konfirmasi 180.000 Rohingya Penuhi Syarat untuk Kembali
Mohammad Nasir, salah satu pengunjuk rasa, menyatakan, “UU Wakaf melanggar Konstitusi. UU ini menargetkan kaum minoritas Muslim dan merupakan konspirasi untuk menghancurkan semangat India yang bersatu.”
“Kami mengecam UU ini dan langkah pemerintah untuk mengambil alih properti leluhur kami. Wakaf adalah milik umat Islam,” ujarnya.
Unjuk rasa telah diadakan tidak hanya di Bishnupur tetapi juga di seluruh Imphal Timur, dengan para pengunjuk rasa membentuk rantai manusia untuk menuntut pencabutan UU tersebut segera.
Meningkatnya ketegangan telah mendorong pemerintah setempat untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan.
Baca Juga: Kongres Uighur Dunia Ajukan Gugatan Terhadap Tiga Perusahaan Tiongkok
Unjuk rasa juga terjadi di daerah mayoritas Muslim di Lilong di distrik Thoubal, yang mengakibatkan bentrokan antara demonstran dan pasukan paramiliter.
Sebagai tanggapan, pemerintah telah mengerahkan personel keamanan, dilengkapi dengan perlengkapan anti huru hara, termasuk gas air mata, pentungan, dan helm, untuk mengantisipasi kerusuhan.
Kepala Polisi Thoubal mengeluarkan perintah yang menekankan kesiapan pasukan keamanan, dengan mengatakan, “Pasukan keamanan akan dilengkapi dengan peralatan antihuru-hara seperti tabung gas air mata, pentungan, pelindung tubuh, dan helm untuk menjaga ketertiban.” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Wapres Urusan Parlemen Iran Dipecat Gegara Liburan Mewah