TAHANAN PALESTINA BERISIKO TERKENA PENYAKIT KANKER DI PENJARA ISRAEL

Gaza, 2 Jumadil Akhir 1436/22 Maret 2015 (MINA) – Sebuah Organisasi Hak Asasi Manusia (HAM)  memperingatkan, warga Palestina di penjara-penjara Israel rentan terhadap risiko terkena penyakit kanker akibat radiasi tingkat tinggi, yang dilakukan zionis dengan berbagai cara terhadap tahanan Palestina saat di dalam maupun saat di luar penjara.

Dalam pernyataan. Ahad (22/3), Asosiasi Hossam Tahanan Palestina mengatakan, pihak berwenang penjara Israel terus berkontribusi pada risiko kanker meningkat dengan mendirikan perangkat untuk satelit dan telepon sinyal jam dekat sel penjara.

Ditanbahkan, sejumlah warga Palestina juga ditahan di penjara dekat reaktor nuklir Dimona serta dekat pembuangan limbah beracun di Gurun Negev. tambah HAM, demikian Press Tv melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.

Para tahanan juga sering terkena radiasi dengan dipaksa berjalan melalui aparat keamanan sebagai bagian dari pencarian dan pemeriksaan.

Menurut organisasi HAM, sedikitnya 15 tahanan Palestina telah didiagnosa terkena penyakit kanker dan beresiko kematian.

Angka terbaru juga menunjukkan, sekitar 1.500 orang tahanan Palestina di  penjara Israel menderita berbagai jenis penyakit.

Pasukan Israel terus menculik warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan menempatkan mereka di balik jeruji besi berdasarkan kebijakan penahanan administratif.

Penahanan administratif adalah semacam penjara tanpa pengadilan, yang memungkinkan Israel untuk memenjarakan warga Palestina selama enam bulan. Perintah penahanan dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

Organisasi HAM telah berulang kali mengecam penjara tanpa tuduhan atau pengadilan. Pada Desember 2014, menurut Tahanan Palestina Society, Israel menahan 383 warga Palestina di Tepi Barat.

Ada banyak laporan tentang kesehatan memburuk tahanan Palestina di dalam penjara-penjara Israel. Dilaporkan ada lebih dari 7.000 warga Palestina di 17 penjara Israel dan kamp-kamp tahanan. (T/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)