Bogor, MINA – Seorang dokter warga Palestina yang sedang mengungsi di Indonesia, dr. Fayez A.A. Elkksshih, 68 tahun, meninggal dunia, Rabu (7/4) pukul 14.30 wib di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta. Dr. Fayez lahir di Ramallah 24 Februari 1952.
Ketua Yayasan Shuffah Al Fatah, Wahyu Iwa Sumantri, kepada MINA, mengatakan, sejak Juni 2019 Fayez menetap di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi Bogor setelah melakukan ishlah kepada pihak keluarga mantan istrinya di Sukabumi, namun tidak berbuah hasil kesepakatan.
“Selasa 10 Januari 2021, Fayez mengalami sakit buang air kecil, Sebelumnya ia sudah menderita darah tinggi dan diabetes yang secara rutin mendapat perawatan dari dokter,” kata Wahyu. Fayez juga mendapat perawatan secara rutin berkala dari tim dokter lembaga kemanusian Medical Emergency Rescue Committee (MER-C)
“Tim Aqsa Working Group membawa Fayez untuk tinggal di Pondok Pesantren Al Fatah Cileungsi, Bogor. AWG memberi layanan sediakan satu kamar kontrakan dan makan-minum, Selain itu menguruskan perpanjangan visa yang bersangkutan ke Imigrasi Jakarta Barat,” kata Wahyu.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Ia pernah dioperasi patah tulang di Rumah Sakit (RS) Ridhoka Salma, Cikarang, dengan tanpa biaya (gratis). Hal itu karena RS Ridhoka Salma sangat menjunjung tinggi rasa persaudaraan termasuk terhadap muslim Palestina.
Melihat kondisi Fayez yang semakinmemburuk, team medis MER-C dipimpin oleh dokter Zakky merujuknya ke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih.
“Rencana almarhum akan dimakamkan pemakan khusus Covid Rorotan Tanjung Priok, Jakarta Utara, semoga Allah mengampuni segala dosanya dan ditempatkan di tempat yang terbaik,” ujarnya.
dr. Fayez awalnya tinggal di Saudi Arabia dan berprofesi seorang dokter di Rumah Sakit Jeddah, Saudi Arabia. Setelah pensiun, dia menikah dengan seorang wanita Indonesia asal Sukabumi dan mempunyai seorang anak perempuan.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Dia hijrah ke Indonesia sekitar awal Maret 2017 dan mulanya menetap di kampung istrinya di Desa Cisaat Sukabumi, Jawa Barat. (L/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza