Damaskus, 23 Jumadil Akhir 1436/12 April 2015 (MINA) – Warga dan pejuang faksi-faksi Palestina yang ada di Kamp Yarmouk, pinggiran selatan Damaskus, bersatu untuk melawan kelompok Islamic State atau ISIS yang telah menguasai lebih dari 50 persen distrik itu.
Beberapa hari terakhir, warga Palestina di kamp pengungsi telah melapor ke kantor faksi Palestina untuk menjadi relawan dalam memerangi ISIS, Press TV yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan Ahad (12/4).
Tayseer Mousa, anggota faksi Palestina Fatah Al-Intifada mengatakan, Sabtu (11/4), kantor kelompoknya didatangi orang-orang yang secara sukarela bergabung dalam upaya untuk mempertahankan Yarmouk.
Dia menambahkan sebagian relawan telah membantu dalam pertempuran dan yang lain membangun pertahanan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Salah satu relawan bernama Waleed Suleiman mengatakan, dia pulang dari bekerja dan di jalan melihat kerumunan orang berkumpul.
“Mereka mengatakan kepada saya, ISIS memasuki Yarmouk. Mereka ke sana untuk bergabung dengan pejuang Palestina membela kamp. Saya bergabung dengan mereka juga. Saya harus membela bangsaku di kamp,” kata Suleiman.
Sementara itu Sabtu (11/4), Kepala Badan Bantuan PBB untuk Buruh dan Pengungsi Palestina (UNRWA), Pierre Krahenbuhl, mengumumkan sedang menuju ke Suriah dalam “misi mendesak” untuk membahas bantuan ke kamp.
Langkah itu diambil setelah menyuarakan keprihatinan bagi sekitar 18.000 warga Palestina di Kamp Yarmouk, termasuk 3.500 anak-anak.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Dulu Yarmouk adalah tempat tinggal bagi 160.000 warga Suriah dan Palestina. Namun, telah berubah menjadi kota hantu akibat perang empat tahun.
Yarmouk merupakan salah satu dari enam kamp pengungsi Palestina di Suriah, menjadi sangat penting karena sebagai markas besar kelompok-kelompok penting Palestina. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon