Beirut, MINA – Warga Palestina di luar negeri mengagendakan akan enyelenggarakan Konferensi Internasional Pertama untuk Menolak Normalisasi dengan pendudukan Israel, dari 27 Februari hingga 3 Maret, 2021.
Panitia pelaksana menargetkan lebih dari 100 lembaga partisipan dari unsur organisasi dan tokoh internasional, untuk menyampaikan narasi Palestina dan sifat konflik dengan pendudukan yang berkembang di wilayah tersebut setelah normalisasi. Quds Press melaporkan, Sabtu (23/1).
Ketua Komite Persiapan Konferensi, Moataz Al-Masloukhi mengatakan konferensi tersebut adalah langkah dari reaksi rakyat Palestina, Arab, Islam dan dunia, sebagai seruan keras dalam menolak hubungan normal apapun dengan pendudukan Israel.
Dia menyebutkan, representasi peserta dari lima benua dalam konferensi itu memiliki implikasi penting, karena untuk pertama kalinya diadakan konferensi internasional untuk melawan normalisasi.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Al-Maslukhi menekankan bahwa kondisi sekarang sudah siap untuk serangan balik ke segala arah terhadap normalisasi, terutama paska pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Dia menunjukkan bahwa serangan pendudukan dan pelanggaran hukum internasional justru meningkat frekuensinya setelah perjanjian normalisasi dengan UEA, Bahrain, Sudan dan Maroko, serta permukiman yang berkelanjutan, penangkapan, pembongkaran rumah, dan penyitaan properti sipil warga Palestina di wilayah pendudukan. .
Al-Maslukhi memperingatkan, normalisasi melalui apa yang- disebut “Perjanjian Abraham” dan menyatukan tiga agama, semuanya berada dalam tujuan untuk mengkriminalisasi perlawanan rakyat Palestina yang sah.
“Komunitas Palestina di dunia adalah fokus utama konferensi, dan akan bekerja untuk menyampaikan pesan positif kepada masyarakat Barat, dan diharapkan memberikan kontribusi di masa depan untuk menciptakan landasan bagi opini publik global melawan normalisasi dengan negara pendudukan Israel,” ujarnya.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Dia menjelaskan bahwa mekanisme terpenting untuk memobilisasi komunitas Palestina adalah pengumuman koalisi global internasional untuk menolak normalisasi, pemantauan terus menerus atas peristiwa normalisasi, dan mengungkap kebenaran, serta menginformasikan opini publik dunia tentang ketidakadilan sehari-hari dan tirani Israel terhadap rakyat Palestina. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian