Umm al-Fahm, MINA – Ratusan warga Palestina mengambil bagian dalam protes di kota Umm al-Fahm yang mayoritas penduduknya etnis Arab, utara Wilayah Palestina yang diduduki sejak 1948. Protes hari Jumat (14/1) itu bertujuan mendukung orang-orang Badui Palestina menghadapi kebijakan apartheid Israel di wilayah Naqab, selatan negara itu.
“Masalah Naqab adalah masalah setiap warga Palestina menghadapi kebijakan pendudukan dan apartheid. Naqab tidak sendirian dalam pertempuran eksistensial yang dia hadapi ini,” kata salah seorang pengunjuk rasa, WAFA melaporkan.
Selama dua hari sebelumnya, lusinan orang Badui Palestina terluka dalam tindakan keras oleh pasukan pendudukan Israel terhadap protes menentang penghutanan Israel di tanah mereka.
Sekitar 500 pengunjuk rasa ambil bagian dalam demonstrasi hari Kamis (13/1) sore. Mereka dihadang ratusan pasukan Israel yang menembakkan peluru berlapis karet, gas air mata, granat kejut, serta sigung air.
Baca Juga: Para Pemimpin Arab Tiba di Mesir Hadiri Pertemuan Darurat terkait Gaza
Setidaknya 15 pengunjuk rasa Palestina ditangkap saat protes hari Kamis di Naqab, menurut laporan media lokal.
Eskalasi baru-baru ini dimulai pada hari Senin, ketika buldoser dari Dana Nasional Yahudi (JNF), sebuah lembaga kuasi-pemerintah, tiba dengan perlindungan polisi yang ketat di desa terdekat al-Atrash dan meruntuhkan lahan pertanian Badui, untuk menanam pohon.
Orang-orang Badui Palestina memprotes tindakan tersebut dan konfrontasi terus berlanjut selama berhari-hari.
Video dan gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan, pasukan Israel dengan kejam menangkap dan memukuli penduduk yang datang untuk mempertahankan tanah yang mereka gunakan untuk bertani gandum dan jelai. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Tentara Zionis Terus Serang Warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dokumenter Palestina “Delayed Retrieval” Raih Penghargaan Film Pendek Terbaik di Italia