Warga Palestina di Yerusalem Dipaksa Hancurkan Rumah Mereka Sendiri

Seorang lelaki tua duduk di depan rumahnya yang hancur di komunitas Badui Jabal al-Baba, dengan permukiman di Maaleh Adumim di latar belakang. (Foto: File)

(), MINA – Pemerintah Kota Israel, Sabtu (17/3), memaksa Warga Palestina di lingkungan Silwan, Kota Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki, untuk menghancurkan rumahnya sendiri, dengan dalih pembangunan tanpa izin.

Pusat Informasi Wadi Hilweh melaporkan, seorang warga Palestina Ishaq Shuweiki terpaksa menghancurkan rumahnya sendiri untuk menghindari denda yang tidak beralasan kepada otoritas Israel sampai $ 17.000.

Keputusan Shuweiki itu juga untuk menghindari pembongkaran lantai pertama bangunan yang dibangun lebih dari 100 tahun yang lalu, demikian diberitakan Kantor Berita Palestina WAFA.

Shuweiki menjelaskan, Pemerintah Kota Israel memberinya waktu 30 hari guna melaksanakan keputusan tersebut untuk menghancurkan rumahnya dengan dalih bangunan tersebut dibangun tanpa izin.

Shuweiki menunjukkan bahwa ia membangun lantai dua, hanya 50 meter persegi, pada enam tahun lalu untuk memenuhi tuntutan keluarga yang semakin meningkat.

Warga Palestina di Yerusalem mengatakan, mereka terpaksa untuk membangun tanpa izin karena mendapatkan izin bangunan sangat sulit diperoleh.

Walikota dari sayap kanan Israel berusaha untuk menjaga populasi penduduk Palestina di kota Yerusalem sebagai minoritas sementara meningkatkan penduduk Yahudi dengan menyetujui pembangunan ribuan unit perumahan baru di permukiman ilegal Yahudi.

Menurut statistik baru-baru ini yang dikeluarkan B’Tselem, Pusat Informasi Hak Asasi Manusia Israel di Wilayah Pendudukan Israel, otoritas Israel menghancurkan 104 bangunan non-perumahan di Yerusalem Timur (termasuk pagar, gudang, bangunan pertanian, bisnis dan sebuah masjid) mulai Januari 2016 sampai Februari 2018.(T/R01/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: illa

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.