Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Palestina Galakan Pertanian Organik

sajadi - Selasa, 15 September 2020 - 00:22 WIB

Selasa, 15 September 2020 - 00:22 WIB

10 Views

Jenin, MINA – Nasser Abu Farha, warga Palestina dari kota Jalameh, utara Jenin sedang menggeluti proyek yang bertujuan mempromosikan budaya konsumsi produk pertanian organik (tanpa bahan kimia dan pupuk berbahaya).

Proyek tersebut didirikan setahun lalu didasarkan pada filosofi bekerja dengan alam, bukan menentangnya, melalui penerapan kreatif dari campuran praktik tradisional yang terinspirasi dari warisan pertanian Palestina dengan pengetahuan modern tentang metode pertanian organik.

Abu Farha yang memegang gelar Ph.D. dalam bidang antropologi dari Amerika Serikat menggalakan proyek tersebut melalui perusahaan yang ia dirikan bernama Canaan Company. Demikian dikutip dari Wafa, Senin (14/9).

Canaan Company bertujuan memproduksi dan mengekspor minyak zaitun organik Palestina ke luar negeri, termasuk almond, freekeh dan lainnya.

Baca Juga: Qatar Luncurkan Koridor Udara Pengiriman Bantuan ke Gaza

Tahun ini, Canaan telah memulainya dengan menanam sayuran melalui cara organik di atas tanah kebun 12 dunum.

Kebun tersebut memproduksi sekitar 20 jenis keranjang makanan dan kebutuhan pokok rumah tangga dari sayur-mayur dan sejumlah barang lainnya yang berbeda-beda sesuai musim.

“Kami memiliki sejumlah pelanggan yang menerima sekeranjang makanan setiap pekannya di kota Jenin, Ramallah dan Nablus,” tambah Abu Farha.

Abu Farha mengaku, pupuk kompos yang ia pakai berasal dari campuran kotoran hewan, sampah tanaman, pohon dan tanah.

Baca Juga: Pengakuan Sandera Israel: Al-Qassam Perlakukan Saya dengan Baik

Ia menyebut, para konsumen dan petani dapat megetahui perbedaan rasa dan kenikmatan varietas yang ditawarkan antara tanaman yang mengadopsi metode organik dan yang mengandalkan penggunaan pupuk bahan kimia.

“Di pertanian organik tidak diperbolehkan menggunakan senyawa sintetik, seperti pestisida, pupuk kimia, hormon dan pengawet, yang sebenarnya merupakan racun berbahaya bagi kesehatan kita dan kesehatan bumi,” ujarnya.

Abu Farha berharap dapat membuka pasar baru di Palestina yang diduduki bagi konsumen yang menginginkan produk organik.

“Studi saya tentang antropologi memperkuat hubungan saya dengan tanah, dan membuat saya beralih ke tanaman minyak zaitun di awal, karena itu merupakan hak dan hubungan orang Palestina dengan tanahnya. Ada konsep dalam antropologi yang dikenal sebagai (tempat sosial), yang menjelaskan hubungan dasar manusia dengan tanah,” tambahnya.

Baca Juga: Pemerintah Gaza Tuduh Israel Langgar Gencatan Senjata dengan Halangi Bantuan Kemanusiaan

Abu Farha juga menjelaskan, nama Canaan terinspirasi oleh peradaban Kanaan yang sebagian besar bergantung pada pertanian. (T/RE1/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Delegasi Hamas Bertemu Pejabat Rusia Bahas Gencatan Senjata Tahap Dua di Gaza

Rekomendasi untuk Anda