Ramallah, MINA – Mengawali tahun 2023, puluhan warga Palestina masih merutinkan aksi protes anti pemukiman di berbagai wilayah terpisah di Tepi Barat yang diduduki pada Jumat dan Sabtu malam.
Seperti dikutip dari PIC, bentrokan yang terjadi di beberapa daerah Tepi Barat itu menyebabkan sejumlah warga terluka oleh peluru berlapis karet dan sesak akibat gas beracun setelah selesainya aksi anti pemukiman tadi malam, Sabtu (14/1).
Di Qalqilya, bentrokan pecah antara pemuda dan pasukan pendudukan di desa Kafr Qaddum, sebelah timur Qalqilya, setelah pawai mingguan yang digelar setelah menunaikan sholat Ashar, dan menuju ke pintu masuk desa yang tertutup itu.
Sumber medis dan lokal melaporkan, tiga pemuda terluka oleh peluru berlapis karet selama bentrokan dengan pasukan pendudukan di Kafr Qaddum, sementara sejumlah warga mengalami lemas tak berdaya karena gas beracun yang diluncurkan pasukan pendudukan.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Desa Kafr Qaddum telah menyaksikan konfrontasi mingguan antara penduduknya dan pasukan pendudukan Israel selama 11 tahun ini dan penduduknya mengadakan pawai mingguan setelah shalat Jumat dan Sabtu malam sebagai protes terhadap penutupan pintu masuk utama ke desa itu bertahun-tahun yang lalu.
Di Hebron, puluhan warga terbaring lemas setelah pasukan pendudukan menekan pawai yang menentang perampasan tanah warga oleh pemukim di Zuwaidin, Masafer Yatta, selatan Hebron, dan mencegah warga Palestina di daerah itu untuk mencapainya.
Pasukan pendudukan menembakkan granat kejut dan gas beracun secara besar-besaran ke arah warga dan komunitas pemukiman, mengejar wartawan dan pemuda, menahan beberapa dari mereka, serta mendirikan beberapa pos pemeriksaan di Masafer Yatta untuk mencegah para aktivis solidaritas mencapai Zuwaidin. (T/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon