Nablus, MINA – Warga sipil Palestina lakukan perlawanan terhadap serangan para pemukim ilegal Israel di Kota Huwara, selatan Nablus, sementara enam warga, lima di antaranya dari sebuah keluarga termasuk anak-anak mengalami luka-luka dalam serangan pemukim ilegal Israel, Senin (6/3).
Sumber-sumber lokal, seperti dikutip dari PIC mengatakan, lima warga sipil, termasuk anak-anak mengalami sesak nafas akibat serangan gas air mata, sementara yang satunya dipukul di kepala oleh pemukim.
“Mereka yang terluka kemudian dibawa ke ruang gawat darurat Ibnu Sina di Hawara, saat serangan pemukim masih berlangsung, di bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel,” jelas sumber itu.
Sumber lokal menambahkan, seorang pemukim menembakkan peluru tajam ke sebuah kendaraan, menyebabkan kerusakan pada kendaraan itu, sehingga bentrokan pecah antara warga dan pasukan pendudukan, yang mengakibatkan beberapa dari mereka sesak nafas.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Patut dicatat bahwa para pemukim melakukan serangkaian serangan sejak pekan lalu, tercatat mulai 26 Februari lalu, sekitar 300 serangan di kota Hawara, Burin, dan Asira al-Qibliya, selatan Nablus di bawah perlindungan pasukan pendudukan, yang mengakibatkan meninggalnya seorang warga, Sameh Hamdallah Mahmoud Aqtash (37 tahun), dan lebih dari 350 orang luka-luka, membakar dan merusak puluhan rumah dan kendaraan Palestina. (T/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon