Jerusalem, 14 Dzulqa’dah 1436/29 Agustus 2015 (MINA)- Jamaah Muslimin Palestina melakukan aksi mengutuk “eskalasi berbahaya Israel” di kompleks suci Masjid Al-Aqsha dengan berbaris dan beribadah di lingkungan kiblat pertama bagi umat Islam itu, Jumat kemarin.
Para pengunjuk rasa membawa poster bertuliskan “Al-Aqsha adalah simbol agama kami,” dan “Kami mendukung Al-Aqsha dengan jiwa dan darah kami,” demikian dilaporkan saksi mata penduduk setempat yang dikutip Ma’an News dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Para jamaah Muslimin Palestina mengutuk kebijakan pembatasan kunjungan warga Muslim Palestina ke Masjid Al-Aqsha yang dilakukan Otoritas Pendudukan Israel, Jumat (28/8), termasuk akses bagi Muslimah dan pemuda, juga menahan kartu identitas dari para orang tua yang telah diizinkan masuk.
Otoritas Pendudukan Israel juga menutup gerbang masjid dan mendirikan barikade, mengizinkan kelompok ekstrimis Yahudi memasuki situs dan melakukan tur provokatif, dan menyerang jamaah Muslim di gerbang masuk.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Selama pawai, demonstran juga menyerukan kepada negara-negara Islam dan Arab untuk mulai “bertindak” mencegah upaya pembagian dan melakukan intervensi terhadap Masjid Al-Aqsha, sebelum “terlambat.”
Imam Masjid Al-Aqsha, Sheikh Muhammad Salim Muhammad Ali, mengutuk pelanggaran Israel terhadap situs tersuci ketiga bagi umat Islam tersebut.
Setelah pencaplokan Israel atas Al-Quds Timur pada tahun 1967 yang dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional, pasukan pendudukan Israel secara rutin mengawal para ekstrimis Yahudi memasuki Al-Aqsha, yang menyebabkan ketegangan dengan jamaah Muslim Palestina.(T/nda/R05)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)