Jenin, 21 Dzulqa’dah 1435/16 September 2014 (MINA) – Pemerintah dan warga Palestina hari ini (Selasa) berkumpul di kawasan Jenin, Tepi Barat memperingati tragedi pembantaian Sabra-Shatila, 16 September 1982.
Tampak hadir pada peringatan tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Hussein al-A’raj mewakili Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Gubernur Jenin Ibrahim Ramadhan, Ketua Faksi Fatah di Dewan Legislatif Palestina Azzam al-Ahmad, komandan daerah Jenin Kolonel Mohammed Abu Haifa, para pejabat serta warga dan pelajar setempat.
Presiden Mahmoud Abbas dalam sambutan yang disampaikan Hussein al-A’raj mengatakan, bangsa Palestina terus berjuang sampai mendapatkan hak-haknya secara sah dan penuh.
“Kita semua berjuang keras siang dan malam dengan seluruh energi yang ada, dan dengan mengakhiri perpecahan. Kita akan deklarasikan Negara Palestina, dan kami akan membawa harapan suara seluruh warga Palestina ke forum internasional,” ujar Abbas, seperti diberitakan media berbahasa Arab dunya al-wathan, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Abbas menjelaskan, kini agenda perjuangan memiliki visi dan tujuan yang semakin jelas, yaitu pembebasan Al-Quds dan Palestina.
“Peringatan Sabra dan Shatila, menunjukkan betapa pengorbanan orang-orang terdahulu, akan kita lanjutkan dalam perjuangan Palestina,” katanya.
Ketua Faksi Fatah Azzam al-Ahmad mengatakan, hari ini menandai peringatan ke-32 pembantaian Sabra dan Shatila yang dilakukan oleh Zionis Israel terhadap warga Palestina di kamp pengungsian.
“Kini dunia mencatat, hal itu tidak boleh terjadi lagi, karena kami semua berdiri dan bersatu sebagai kesatuan bangsa Palestina, dan terbukti kami mampu menghentikan serangan Israel di Jalur Gaza,” imbuhnya.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Sabra-Shatila adalah nama dua tempat, Sabra dan Shatila, di kawasan Beirut Barat, Lebanon. Di kawasan ini merupakan kamp pengungsian warga Palestina yang terusir dari tanah airnya, Palestina.
Tanggal 16 September 1982 atau 32 tahun lalu, pasukan Zionis Israel di bawah komando Menteri Pertahanan waktu itu, Ariel Sharon, dengan alasan mencari pejuang Palestina, membantai sekitar 3.500-8.000 warga sipil tak berdosa di kawasan pengungsian warga sipil tersebut. (T/P4/R03).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian