Yerusalem, MINA – Ratusan ribu warga Palestina yang sedang merayakan Maulid Nabi Muhammad di kompleks Masjid Al-Aqsa, tiba-tiba diserang pasukan pendudukan Israel.
Demikian ramainya warga Palestina yang hadir mengejutkan pendudukan Israel.
Puluhan ribu warga di antaranya menghadapi pemukulan, granat kejut dan serangan gas air mata. Middle East Eye melaporkan, Rabu (20/10).
Puluhan warga dilaporkan terluka dan ditangkap oleh pasukan Israel di alun-alun Gerbang Damaskus di Yerusalem Timur.
Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang
Pasukan membubarkan warga yang berkumpul di Gerbang Damaskus dengan air, anjing pelacak, dan pemukulan pentungan.
Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan, 17 orang mengalami luka-luka, 10 orang segera dirawat di rumah sakit terdekat, dan sisanya dirawat di tempat.
Polisi Israel juga menangkap 22 warga Palestina dari dalam bus yang mengangkut pemukim ke Tembok Barat di kota tua Yerusalem.
Kelompok Kepanduan Klub Palestina Al-Quds Hilal membawakan beberapa lagu nasional dan religi, dan memainkan drum, melalui Jalan Saladin, Jalan Sultan Suleiman yang berdekatan dengan tembok kuno Yerusalem, menuju Gerbang Damaskus dan kemudian ke Masjid Al-Aqsha.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Menurut Syaikh Ekrima Sabri, imam Masjid Al-Aqsa, peringatan Maulid Nabi yang sangat luar biasa ini telah membuat marah pendudukan Israel, “mereka tidak menyukai kehadiran sejumlah besar Muslim di Masjid Al-Aqsa.”
“Pasukan Israel berusaha mengganggu suasana kegembiraan warga Palestina, dan melecehkan mereka. Inilah yang kami lihat ketika pasukan Israel mulai mengejar dan menangkap anak-anak dengan represif,” ujar Sabri.
Sabri memperingatkan, warga Palestina memiliki hak untuk menggunakan situs umum Gerbang Damaskus setiap hari dan secara teratur.
Gerbang Damaskus selama ini telah menjadi simbol nasional dan sosial Palestina. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Mi’raj News Agency (MINA)