Al-Quds (Yerusalem), 2 Dzulhijjah 1435/26 September 2014 (MINA) – Israel kembali melarang warga Palestina untuk melaksanakan shalat Jumat di Masjid Al-Aqsha di Al-Quds (Yerusalem Timur) dan memberlakukan penjagaan ketat di sekitar pintu masuk kota tua tersebut.
Media melaporkan, tentara Israel mencegah mereka yang berumur di bawah 50 tahun baik pria mapun wanita memasuki masjid Al-Aqsha dan mengetatkan penjagaan di tiap pintu masuk masjid dengan dalih, bahwa para pemuda akan melakukan bentrokan setelah shalat Jum’at.
Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jalur Gaza melaporkan, kali ini tentara Israel mengubah pusat kota Al-Quds seperti barak militer, tidak seperti biasanya dengan mengerahkan polisi dan militer di kota tua tersebut.
Puluhan pemuda Palestina pada akhirnya melaksanakan shalat Jum’at di jalan-jalan dekat area Masjid Al-Aqsha setelah penutupan rutin diberlakukan.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Akibatnya, ratusan tentara Israel dari unit khusus disebar di jalan- jalan serta di jalanan kota tua, dan mengadakan patroli kendaraan militer serta melakukan barikade dengan mendirikan pagar besi di dekat pintu gerbang kota tua serta memeriksa kartu identitas warga Al-Quds yang melintas, di samping membuat barikade militer dan polisi di semua jalan-jalan di pusat kota.
Israel akhir-akhir ini berusaha mengklaim area kota tua dalam hal ini Yerusalem sebagai pusat kota, dan menginginkan Kedutaan Besar AS ditempatkan di sana bukan di Tel Aviv, namun upaya ini ditolak pihak Washington.
Area kota tua Yerusalem merupakan jantung peradaban Islam karena di sanalah masjid al-Aqsha, kiblat pertama Muslim berada, dan juga masjid-masjid lain yang didirikan para sahabat Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam seperti Umar bin Khattab. (L/K01/K03/R04/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza