Tel Aviv, MINA – Seorang polisi Israel tewas dan empat orang terluka akibat serangan yang dilakukan seorang warga Palestina di sepanjang jalan raya Rute 4 di sebelah utara kota pesisir Ashdod, pada Selasa (15/10).
Korban tewas diidentifikasi sebagai Sersan Satu Adir Kadosh (33). Dia terluka kritis dalam serangan tersebut, dan meninggal karena luka-lukanya dalam perjalanan ke rumah sakit, kata petugas medis dan polisi.
Laporan-laporan di media Ibrani dan Arab mengidentifikasi pelaku sebagai Muhammad Dardouna (28) yang masuk ke Israel dari Tepi Barat. Menurut laporan tersebut, Dardouna berasal dari Jabaliya, di Jalur Gaza, tetapi menetap di Tepi Barat setelah pindah ke sana beberapa tahun yang lalu.
Pusat Medis Assuta mengatakan pihaknya merawat seorang Polisi yang terluka sedang akibat pecahan kaca mobilnya yang pecah akibat tembakan, dan dua orang lainnya yang terluka ringan, termasuk seorang dokter yang menghentikan mobilnya untuk merawat yang terluka dan ditabrak mobil lain.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Penyelidikan awal menemukan bahwa Dardouna mendekati jalan tersebut dengan berjalan kaki, mendekati mobil polisi yang ditempatkan di sisi jalan setelah para petugas melihatnya berjalan dan memanggilnya untuk pemeriksaan keamanan.
Dardouna kemudian menembaki Kadosh dan melukai empat orang lainnya sebelum dia ditembak oleh seorang sopir ambulans Magen David Adom yang berada di tempat kejadian.
Jalan dibuka kembali setelah lalu lintas dihentikan sementara segera setelah serangan. Seorang saksi mata serangan tersebut mengatakan kepada Channel 12 bahwa ia sedang mengemudi ketika ia melihat penyerang menembakkan peluru ke segala arah.
Dalam sebuah pernyataan, Kepolisian Israel mengatakan bahwa Kadosh seharusnya akan menikah pada bulan November.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Dia bergabung dengan Kepolisian Israel pada 2013, setelah menyelesaikan wajib militernya di Kepolisian Perbatasan dan bertugas di divisi lalu lintas sejak 2022. []
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian