Al-Quds, MINA – Warga di Tepi Barat dan Al-Quds bergembira menyambut pembebasan 39 tahanan dari penjara Ofer Israel pada Jumat (24/11), yang merupakan tahap pertama dari kesepakatan pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina.
Para tahanan perempuan Palestina dan tahanan anak-anak Palestina yang dibebaskan dari Penjara Ofer tiba di kota Beitunia, sebelah barat Ramallah di Tepi Barat, di tengah sambutan besar-besaran terhadap mereka.
Para tahanan yang dibebaskan meneriakkan slogan-slogan yang mendukung Perlawanan Palestina dan Gaza serta mengibarkan tanda kemenangan. Al Mayadeen melaporkan.
Dalam konteks yang sama, Jalur Gaza menyaksikan perayaan yang antusias setelah pembebasan tahanan gelombang pertama dari kesepakatan pertukaran tahanan.
Baca Juga: Tak Terkendali, Pemukim Yahudi Berbalik Serang Tentara Israel di Tepi Barat
Di Jenin dan kampnya, masjid-masjid mengumandangkan takbir untuk merayakan pembebasan para tahanan.
Sebelumnya pada hari itu, Brigade Al-Qassam dan faksi Perlawanan Palestina di Gaza telah membebaskan 24 sandera Israel dari 50 orang yang direncanakan bebas. Sebagai imbalan, pihak Israel akan membebaskan 150 tahanan Palestina dari penjara Israel.
Gencatan senjata kemanusiaan selama empat hari mulai berlaku di Gaza pada Jumat pukul 7 pagi (GMT+2), setelah kesepakatan dicapai antara pendudukan Israel dan Hamas mengenai masalah tersebut.
Sebelumnya, media Israel melaporkan bahwa gelombang pertama tawanan Israel yang ditahan oleh Perlawanan Palestina melintasi Penyeberangan Rafah ke Mesir, setelah sebelumnya diterima oleh Bulan Sabit Merah di Rumah Sakit Khan Yunis di Jalur Gaza.
Baca Juga: Aksi Protes Puluhan Ribu Warga Israel Tuntut Pemulangan Sandera dari Gaza
Menurut outlet berita, “semuanya (sandera) dalam kondisi relatif baik.”
Pengguna media sosial membagikan momen tahanan yang dibebaskan, Malak Suleiman, bertemu dengan keluarganya. Suleiman berasal dari kota Beit Safafa di al-Quds (Yerusalem Timur) yang diduduki. Dia ditangkap pada tanggal 9 Februari 2016, saat berada di kawasan Bab al-Amoud di Kota Tua, sambil membawa tas sekolahnya, dan menjadi sasaran pemukulan dan pelecehan pada saat itu.
Dia dijatuhi hukuman 10 tahun penjara, dan setelah mengajukan banding, hukumannya dikurangi menjadi sembilan tahun.
Sementara itu, tahanan yang dibebaskan, Sara Abdullah, berterima kasih kepada Perlawanan Palestina di Gaza, dengan mengatakan, “Saya bangga kepada Hamas, dan saya sangat mencintai Gaza, dan saya bangga dengan Mohammed al-Deif (komandan Brigade Al-Qassam) dan [Yahya] Sinwar (pemimpin Hamas di Gaza) karena mereka adalah satu-satunya orang-orang yang berdiri di samping kami.”
Baca Juga: Krisis Kemanusiaan Gaza Memburuk: 66 Anak Meninggal Karena Kelaparan di Tengah Blokade Israel
Segera setelah dibebaskan, seorang narapidana laki-laki di bawah umur melakukan sujud syukur kepada Tuhan. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: WHO: 112 Anak Palestina Dirawat Setiap Hari Akibat Malnutrisi di Gaza