Istanbul, MINA – Jutaan pemilih warga Turki pada hari Ahad, 31 Maret, memberikan suara mereka dalam pemilihan lokal, setelah kampanye yang panas didominasi oleh diskusi tentang ekonomi dan keamanan negara.
Jajak pendapat lokal menyebutkan, tantangan besar bagi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) adalah latar belakang inflasi yang tinggi dan meningkatnya pengangguran yang dipicu oleh krisis mata uang utama tahun lalu.
Menurut Taha Akyol, seorang analis politik dan kolumnis Turki, pemungutan suara kali ini adalah yang “paling sulit” yang dihadapi oleh partai Erdogan sejak berkuasa pada tahun 2002.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
“Partai berusaha keras untuk membahas masalah ekonomi aktual,” katanya.
Ayse Kara, seorang pemilih berusia 40 tahun di Istanbul, mengatakan dia memberikan suara dengan mempertimbangkan stabilitas negara.
“Saya menganggap ekonomi dan teror sebagai masalah utama saat memberikan suara saya. Saya percaya semuanya akan menjadi lebih stabil setelah pemilihan,” Kara, yang bekerja di bidang manufaktur, mengatakan kepada Al Jazeera.
Ilke Beltinge, seorang siswa berusia 25 tahun, mengatakan dia tidak suka arah negara saat ini.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
“Saya memberikan suara saya untuk lebih banyak kebebasan, ekonomi yang lebih baik, dan sistem pendidikan yang lebih baik. Dan saya berharap kita akan melihat perubahan mengikuti jajak pendapat ini,” katanya di sebuah tempat pemungutan suara Istanbul. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu