Ankara, MINA – Warga Turki pada Selasa (3/9) turun ke jalan di Izmir untuk berdemonstrasi menentang berlabuhnya kapal perang Amerika, dengan menyatakan solidaritas warga Palestina dan penentangan mereka terhadap dukungan militer AS untuk Zionis Israel di tengah genosida Gaza.
Sementara partai-partai Turki pada Senin (1/9), berkumpul di pintu masuk pelabuhan Izmir untuk menyuarakan penentangan mereka terhadap Kapal USS Wasp yang berlabuh, salah satu kapal yang dikirim ke wilayah tersebut oleh AS untuk mendukung rezim Israel, demikian Press Tv melaporkan.
Sambil melambaikan bendera Palestina, para demonstran membentangkan spanduk bertuliskan “Pelabuhan negara kami tidak boleh menjadi titik pasokan dan logistik bagi para pembunuh dan Kami tidak menginginkan kapal AS yang membawa perang dan kematian ke Palestina dari Izmir.”
Mereka meneriakkan slogan-slogan seperti “Hancurkan Israel,” “Hancurkan NATO” dan “Hancurkan AS,” menuntut segera keberangkatan kapal Amerika dari Pelabuhan Izmir, saat mereka menghormati kenangan warga Palestina yang tewas dalam perang Israel yang didukung AS di Gaza.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
USS Wasp, yang membawa hampir 1.500 tentara AS, berlabuh di pelabuhan Izmir pada hari Minggu setelah berpartisipasi dalam pelatihan bilateral di laut dengan kapal-kapal Angkatan Laut Turki pada bulan Agustus.
Kapal tersebut, bersama dengan kapal-kapal pendampingnya, USS Oak Hill dan USS New York, telah ditempatkan di wilayah tersebut sejak bulan Juni sebagai bagian dari upaya pencegahan terhadap kemungkinan ancaman terhadap Israel di tengah ketegangan yang tinggi di wilayah tersebut.
Para pengunjuk rasa mengeluarkan peringatan keras kepada Gubernur Izmir, dengan menyatakan bahwa mereka tidak akan meninggalkan pelabuhan sampai kapal tersebut berangkat.
Para pengunjuk rasa mengecam Amerika Serikat atas perannya dalam menyebabkan penderitaan dan kekerasan di Irak, Suriah, wilayah Asia Barat, dan secara global.
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
“Sudah hampir setahun. Israel melakukan pembantaian brutal di Gaza. Israel tidak hanya melakukan kejahatan besar terhadap kemanusiaan, namun juga terus-menerus melanggar hukum dan tidak bermoral,” kata para pengunjuk rasa dalam pernyataan mereka.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan