Jakarta, MINA – Organisasi hak asasi manusia Jewish Voice for Peace menggelar protes terkait serangan Israel ke Palestina di Washington DC, Rabu (18/10). Para pengunjuk rasa membentangkan spanduk besar bertuliskan gencatan senjata.
“Kami menutup kongres untuk menarik perhatian massa terhadap keterlibatan AS dalam penindasan Israel terhadap warga Palestina,” kata kelompok tersebut, seperti dikutip Al Jazeera.
Akibat protes terhadap “penindasan Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina,” itu, sebanyak 500 orang ditangkap. Polisi Capitol AS mengatakan telah membersihkan rotunda, dan masih memproses penangkapan.
Sejak Senin (16/10), kelompok Yahudi sayap kiri AS ini telah berkumpul di luar Gedung Putih untuk mendesak pemerintahan Biden agar menekan Israel membatalkan rencana invasi militer ke Gaza dan sebaliknya segera mengumumkan gencatan senjata.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Menuduh pemerintah Benjamin Netanyahu merencanakan “genosida”, beberapa ratus sukarelawan dari kelompok kampanye IfNotNow dan Jewish Voice for Peace meneriakkan slogan-slogan, membawa plakat dan menyanyikan lagu-lagu kuno Yahudi.
Para demonstran juga mengarahkan pandangan mereka pada Presiden AS Joe Biden, yang menurut mereka terlibat dalam pemboman balasan Israel yang telah menghancurkan lingkungan Gaza, memutus aliran air dan listrik, dan menyebabkan sekitar 2.200 warga Palestina syahid, termasuk 700 anak-anak. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya