Ankara, MINA – Empat jurnalis Kenya, dan delapan dari beberapa negara Afrika lainnya mulai mengikuti pelatihan jurnalisme tentang produksi dan pengeditan video, audio dan foto. Anadolu Agency melaporkan.
Pelatihan jurnalistik empat pekan di Ankara itu dimulai hari Senin, 1 April, yang diselenggarakan oleh Badan Kerjasama dan Pengembangan Internasional Turki (TIKA) bekerja sama dengan Perusahaan Radio dan Televisi Turki (TRT).
Para peserta akan diajari kursus tentang informasi media yang mengeksplorasi semua bentuk media mulai dari komunikasi digital hingga film dan cetak.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Hubah Ovah Abdi, seorang jurnalis perempuan Kenya, mengatakan, baginya untuk menjadi jurnalis dari negara Afrika jarang terjadi.
“Saya selalu percaya bahwa setiap hari adalah proses pembelajaran terutama bagi seorang jurnalis, dan ini adalah peluang satu dari sejuta bagi saya untuk menjadi jurnalis Kenya,” katanya.
“Saya ingin meningkatkan pelaporan saya di negara saya, dan orang-orang Turki telah memberi saya kesempatan ini dan saya berterima kasih,” lanjutnya.
Dalam pernyataannya TIKA mencatat, semua jurnalis didorong “untuk membawa kamera dan perangkat lain bersama mereka, untuk menangkap peristiwa dari awal perjalanan hingga pelatihan dan produksi materi siaran, yang juga akan berlanjut selama program. ”
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Para jurnalis disambut di Turki oleh Aksana Coskun, pejabat TIKA Ankara.
Ia mengatakan pelatihan tersebut “harus meningkatkan kerja pelaporan dan jurnalistik Anda, begitu Anda kembali ke negara Anda.”
Para jurnalis juga akan memiliki kesempatan untuk mengunjungi museum-museum Turki dan berbagi budaya dengan orang-orang Turki dan jurnalis dari seluruh dunia. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu