Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WARTAWAN AL-JAZEERA DITANGKAP DI TENGAH PEMILU MESIR

Rudi Hendrik - Senin, 26 Mei 2014 - 23:38 WIB

Senin, 26 Mei 2014 - 23:38 WIB

591 Views

tiga wartawan al-Jazeera yang masih ditahan di Mesir menyusul pelarangan media itu di negara piramid

tiga wartawan al-Jazeera yang masih ditahan di <a href=

Mesir menyusul pelarangan media itu di negara piramid" width="359" height="201" /> tiga wartawan al-Jazeera yang masih ditahan di Mesir menyusul pelarangan media itu di negara piramid

Kairo, 27 Rajab 1435/26 Mei 2014 (MINA) –  Pihak keamanan Mesir pada Senin (26/5) menahan  seorang wartawan Al-Jazeera di salah satu TPS di Iskandariah, menyusul pelarangan media milik Qatar itu di Mesir akhir-akhir ini.

Mereka mengatakan wartawan tersebut menyamar  sebagai warga dan mengantri di TPS Madrasah Ja’far  bin Abi Thalib, Iskandariah Barat.  Saat mengantri ia menaikkan kamera untuk mengambil gambar dan kemudian ditangkap polisi penjaga, koresponden MINA di Kairo melaporkan.

Beberapa saat terungkap kameranya  sempat menyiarkan langsung  melalui Al-Jazeera Qatar. Pihak Keamanan Mesir membawanya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut tanpa menyebutkan nama wartawan itu.

Pada September 2013, pengadilan di Mesir memerintahkan empat stasiun televisi untuk menghentikan siaran mereka – termasuk afiliasi lokal Al-Jazeera dan sebuah jaringan milik Ikhwanul Muslimin.

Baca Juga: [POPULER MINA] Kunjungan Trump ke Timteng dan Kelaparan di Gaza

Al Jazeera TV Direct yang memusatkan perhatian pada politik lokal di Mesir, mendesak kebebasan pers setelah mengumumkan bahwa pengadilan Mesir membatasi beberapa kegiatannya.

Vonis pengadilan administratif mencakup stasiun Ahrar-25 – jaringan yang dioperasikan oleh Ikhwanul Muslimin – demikian pula stasiun televisi Al-Quds dan Al-Yarmuk yang pro-Islam.

Al Jazeera melaporkan pengadilan menetapkan beberapa pembatasan terhadap keempat stasiun televisi itu dan mengatakan Al Jazeera melakukan “siaran tanpa ijin”. Al Jazeera mengatakan telah memperoleh ijin siaran bulan April 2013.

Tiga saluran televisi berorientasi kelompok Islam yang dilarang oleh pengadilan hari Selasa ITU, sudah tidak mengudara sejak tergulingnya presiden Mohammed Morsi awal Juli lalu.

Baca Juga: Trump Cabut Sanksi Suriah Tanpa Beri Tahu Israel, Tel Aviv Khawatir

Para pejabat pemerintahan sementara Mesir mengeluh bahwa Al Jazeera dan beberapa organisasi media lainnya telah menyiarkan “informasi” yang bias.

Al Jazeera menyangkal tuduhan itu, meskipun para pengecam mengatakan Al Jazeera telah menunjukkan trend penyiaran yang lebih besar bagi tamu-tamu Ikhwanul Muslimin dalam acara-acaranya.(L/K04/P03/R2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Ingin Damai dengan Turkiye, Kelompok PKK Kurdi Umumkan Pembubaran Diri

 

 

Baca Juga: Israel Hancurkan Infrastruktur Sipil, Bom Bandara Sanaa di Yaman

Rekomendasi untuk Anda