Ramallah, 11 Dzulqa’dah 1437/14 Agustus 2016 (MINA) – Komunitas wartawan dan aktivis Palestina telah meluncurkan kampanye untuk menuntut Google menambahkan nama Palestina ke aplikasi Google Maps, pada wilayah Palestina, bukan Israel.
Palestine News Network Ahad (14/8) melaporkan, Forum Jurnalis Palestina mengeluarkan pernyataan menolak penghapusan Palestina dari peta, dan menyerukan kepada Google untuk menghapus Israel karena merupakan entitas penjajahan.
“Kesalahan teknis! Itu semua akibat dari bug,” juru bicara Google mengatakan, bahwa nama Palestina digunakan untuk muncul dengan mengklik beberapa tanda khas di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Dia menambahkan bahwa mereka bekerja pada pemecahan masalah dan mengembalikan tanda khas itu.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Google Maps tidak menyertakan nama “Palestina” meskipun 136 negara di PBB mengakui Negara Palestina.
Namun aktivis Mohammed Bassif menyatakan keraguannya mengenai apa yang Google sebut sebagai masalah teknis.
Bassif mengatakan, “Google menanggapi bahwa itu adalah masalah teknis. Bagaimana bisa terjadi masalah teknis ketika memasuki nama Palestina dalam semua bahasa?”
“Ini akan selalu Palestina. Tanah ini akan selalu Palestina. Bukan Israel,” tambah Bassif.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Para wartawan berusaha untuk menekan Google melalui penandatanganan petisi oleh pengguna Google Maps untuk menuntut Google menambahkan nama Palestina ke peta.
Jumlah pendukung petisi telah mencapai 300.000 dalam 24 jam pertama diluncurkan. Pada change.org, pengguna dapat menandatangani petisi dengan mengklik : GOOGLE: Put Palestine On Your Maps!
Menurut wartawan Palestina, insiden tersebut mengingatkan orang betapa pentingnya teknologi ini dalam mempengaruhi pemahaman dunia soal Palestina. (T/P4/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka