Raja Ampat, Papua, 19 Ramadhan 1435/17 Juli 2014 (MINA) – Peserta Famtrip Jepang yang terdiri dari empat jurnalis dan 22 pebisnis menyampaikan kekaguman mereka akan keindahan pemandangan alam Raja Ampat sekaligus potensi wisata serta ekonominya.
Program Famtrip 2014 di Raja Ampat, Papua Barat pekan lalu yang dibuka Bupati Raja Ampat tersebut dimaksudkan untuk memperkenalkan Raja Ampat sebagai tempat tujuan wisata baru bagi masyarakat Jepang sekaligus memperlihatkan potensi-potensi ekonomi yang dimiliki Raja Ampat.
Demikian rilis pers Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
Selama mengikuti program yang digelar Kemlu RI bekerjasama dengan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka (10-11/07), para jurnalis melakukan liputan obyek-obyek wisata yang ada di Raja Ampat antara lain mengunjungi Pulau Waigeo, Pulau Wayag, dan Pulau Misool.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya.
Selain itu, bagi para pebisnis juga melakukan pertemuan dengan jajaran Pemkab Raja Ampat, ASITA dan Asosiasi Hotel Indonesia, serta melakukan bisnis matching dengan pelaku bisnis setempat.
Beberapa hal yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan tersebut antara lain terkait belum adanya ketersediaan akses internet yang memadai, cara penanggulangan sampah yang belum maksimal beserta kendala-kendalanya, serta pengadaan sarana transportasi yang masih perlu banyak perbaikan.
Dalam pertemuan tersebut, juga diungkapkan keinginan dari Pemkab Raja Ampat untuk menjalin sister city dengan salah satu wilayah di Jepang.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Pada hari terakhir kunjungan, peserta Famtrip berkesempatan untuk melihat demo sekaligus meliput cara membuat makanan khas Papua yaitu pepeda dengan kuah sayur dan ikan lengkap dengan sagunya.
Peserta Famtrip berharap program-program serupa juga bisa diadakan di wilayah-wilayah Indonesia lainnya.(T/P02/P04)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon