Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WARTAWAN HARUS LAWAN KORUPSI

Admin - Rabu, 4 Desember 2013 - 23:15 WIB

Rabu, 4 Desember 2013 - 23:15 WIB

433 Views ㅤ

Jakarta, 2 Shafar 1435/4 Desember 2013 (MINA) –  Wartawan memiliki tugas memberdayakan alat kontrol sosial yang mereka punya sebagai jalan untuk melawan korupsi, kata wartawan senior Indonesia saat konferensi internasional tentang media berlangsung di Jakarta.

Parni Hadi, wartawan senior ANTARA, menyerukan semua wartawan Islam untuk melawan korupsi dan membantu orang miskin. Pernyataannya mengutip ayat Al-Qur’an dari surat Al-Qashash yang melarang manusia untuk melakukan kerusakan di muka bumi.

“Wartawan memiliki tugas memberikan informasi yang mendidik, menghibur, advokasi, mencerahkan dan memberdayakan serta sebagai alat kontrol sosial dalam urusan umum untuk kepentingan publik, ” kata Parni pada Rabu (4/3) dalam konferensi Rabithah Alam Islami (Liga Islam Dunia) yang bertema: “The 3rd International Islamic Conference On Media” di Jakarta.

Dia juga menjelaskan konspirasi media  merupakan salah satu tindakan korupsi nyata  dalam jurnalisme. Menurut Parni, korupsi sebenarnya dari praktek jurnalisme adalah ‘Envelope Journalism’ (istilah sehari-hari untuk praktek menyuap wartawan  guna kepentingan pemberi suap dari hasil laporan) yang terkenal di Indonesia sebagai “jurnalisme Amplop”.

Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan 

Media konspirasi adalah pengaturan klandestin (rahasia) dalam kebijakan editorial antara pemilik media, penguasa dan orang-orang bisnis. “Ini semacam korupsi besar karena hal itu bertentangan dengan kemurnian spiritual dan moral dan kode etik jurnalistik profesional,” kata Parni.

Untuk bertindak melawan itu, Parni mendesak semua Jurnalis Islam untuk mengikuti teladan Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wasalam dengan empat sifatnya yang Siddiq (benar dalam berkata/bertindak), Tabligh (menyebarkan informasi dengan cara yang edukatif), Amanah (dapat dipertanggungjawabkan) dan Fathonah (bijaksana).

Menteri Agama Indonesia, Suryadharma Ali secara resmi membuka Konferensi Internasional ke-3 tentang Media Islam yang bertema “Media dan Tanggung Jawab Sosial” yang diikuti oleh perwakilan media internasional termasuk Mi’raj News Agency ( MINA ), sebuah kantor berita Islam internasional yang berbasis di Indonesia. (L/P01/P015/P03).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

Rekomendasi untuk Anda