Tel Aviv, MINA – Wartawan Israel Amira Hass mengatakan, Israel memiliki rencana untuk mengisolasi Jalur Gaza dan menghilangkannya hingga akar.
Israel mengubahnya menjadi sebuah kamp konsentrasi, dan itu tidak ada hubungannya dengan Hamas, tulisnya di Haaretz pada Jumat (8/2).
Hass juga mengatakan, otoritas Israel memperketat cengkeraman mereka di Jalur Gaza, kemudian mereka menyatakan kekhawatiran tentang hal itu, demikian MEMO melaporkan.
“Di Jalur Gaza, yang ditutup seperti kamp yang terkurung dan terpisah, tinggal sekitar dua juta orang di salah satu tempat paling padat penduduknya di dunia,” katanya.
Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti
“Sekitar 70 persen dari mereka adalah keturunan pengungsi yang diusir dari rumah mereka. Tidak adanya kebebasan bergerak mengutuk mereka untuk hidup dalam pengangguran, kemuraman, kemiskinan, penyakit, depresi, air dan tanah yang terkontaminasi, serta ketergantungan pada bantuan yang terus berkurang, bahkan dengan pemboman dan serangan militer,” lanjutnya.
Hass menambahkan, kamp konsentrasi Gaza telah ada di bawah kondisi yang lebih keras selama hampir tiga dekade, sebelum Hamas mengambil alih.
“Israel memiliki tujuan politik dalam pikiran untuk mengubah Gaza menjadi kamp konsentrasi raksasa. Memotongnya dan mendudukinya dari sisa Palestina sehingga akan menjadi entitas yang terpisah, kehilangan sejarah, akar dan kepemilikan,” pungkasnya. (T/Ast/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan