Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemandu Berita Radio di Meksiko Ditembak

Syauqi S - Ahad, 10 Februari 2019 - 20:24 WIB

Ahad, 10 Februari 2019 - 20:24 WIB

3 Views ㅤ

Tabasco, Meksiko, MINA – Seorang pemandu berita radio terkemuka di negara bagian Tabasco, Gulf Coast, Mexico, ditembak, Sabtu (9/2), ketika sedang sarapan di sebuah hotel dekat stasiun radionya, kemudian meninggal di rumah sakit.

Ini menandai pembunuhan jurnalis kedua tahun 2019 ini ketika negara itu bergulat dengan rekor kekerasan yang telah merenggut nyawa banyak wartawan.

Jesus Eugenio Ramos meninggal Sabtu pagi di sebuah rumah sakit di kota Emiliano Zapata karena luka tembak, Kantor Kejaksaan Tabasco mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikutip Malaysia.com.

Gubernur Tabasco Adan Augusto Lopez mengatakan menyesalkan pembunuhan wartawan tersebut, yang dikenal secara lokal sebagai “Chuchin,” dan mengatakan pembunuhannya akan diselidiki.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

“Dia adalah reporter bergengsi … sebuah program dengan sejarah panjang di Zapata,” ujarnya kepada outlet berita Tabasco Hoy dalam sebuah video di Twitter.

Mendiang Ramos memandu program berita “Our Region Today” di stasiun lokal. Dia sedang sarapan di sebuah hotel dekat stasiun radio ketika dia ditembak, menurut Tabasco Today.

Kematiannya adalah yang ketiga terjadi sejak Presiden Andres Manuel Lopez Obrador menjabat pada 1 Desember.

Pembunuhan di Meksiko melonjak sepertiga menjadi lebih dari 33.000 tahun lalu, mencapai rekor sekitar satu dekade setelah dimulainya kampanye yang dipimpin militer untuk memerangi perdagangan narkoba.

Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza

Wartawan lokal di seluruh negeri telah menjadi korban kekerasan, mendorong Committee to Protect Journalists untuk mengklasifikasikan Meksiko sebagai negara paling berbahaya di Belahan Barat untuk pekerja media.

Article 19, yang membela kebebasan berekspresi dan akses ke informasi, mendokumentasikan pembunuhan 122 jurnalis di Meksiko sejak tahun 2000. (T/R11/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Amerika