Cileungsi, MINA – Wartawan senior Kantor Berita Antara, Aat Surya Safaat menegaskan bahwa Indonesia memiliki kewajiban konstitusional untuk membela perjuangan rakyat Palestina dalam meraih kemerdekaan yang sah.
Hal itu disampaikan dalam Daurah Maemuna Center Indonesia bertema “Peta Geopolitik Timur Tengah dan Dampaknya bagi Palestina” yang digelar di Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Bogor, Sabtu (26/7).
“Konstitusi kita sangat jelas menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi. Palestina adalah satu-satunya negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) yang hingga kini belum merdeka. Maka membela Palestina bukan hanya soal agama, tapi amanat sejarah dan konstitusi,” ujar Aat di hadapan para peserta daurah yang terdiri dari para aktivis Muslimah.
Aat menambahkan, media sosial kini menjadi arena strategis dalam menyuarakan kebenaran dan menunjukkan keberpihakan terhadap Palestina. Menurutnya, kekuatan opini publik sangat dipengaruhi oleh narasi yang terus disuarakan secara konsisten dan etis.
Baca Juga: Daurah Maemuna Center Bahas Geopolitik Timur Tengah dan Dampaknya terhadap Palestina
“Gunakan media sosial untuk membela Palestina. Media itu dahsyat. Dengan media, kita bisa membentuk opini dunia, mengubah persepsi, dan menunjukkan keberpihakan,” ujarnya.
Ia mengingatkan pentingnya menjaga etika dalam dunia maya. “Jangan mencaci, memojokkan, apalagi memfitnah. Kita harus menjaga marwah perjuangan ini dengan narasi yang kuat dan akhlak yang mulia,” pesannya.
Daurah yang diinisiasi Maemuna Center Indonesia ini menghadirkan pula Asep Fathurrahman, wartawan senior Antara yang juga aktif menyoroti isu-isu Palestina dan Timur Tengah. Ia menjelaskan peta konflik geopolitik Timur Tengah saat ini dan bagaimana dinamika itu terus berdampak terhadap nasib rakyat Palestina.
“Ketegangan Iran-Israel, intervensi kekuatan global seperti AS, Rusia, dan Tiongkok di wilayah Timur Tengah, semuanya berdampak langsung pada stabilitas perjuangan Palestina,” kata Asep.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah: Jadilah Umat Terbaik dan Teguhkan Dukungan untuk Palestina
Ia juga menekankan pentingnya literasi informasi di tengah banjir hoaks dan disinformasi yang kerap memutarbalikkan fakta konflik di Timur Tengah.
“Kita harus menjadi generasi yang cerdas membaca peta. Jangan hanya terpancing narasi Barat yang sering menyudutkan perlawanan rakyat Palestina,” tegasnya.
Acara berlangsung khidmat dan interaktif, ditutup dengan sesi tanya jawab yang menggugah semangat para peserta untuk lebih aktif menyuarakan dukungan terhadap perjuangan Palestina melalui berbagai media, baik konvensional maupun digital. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sikap Majelis Ukhuwah Jama’ah Muslimin terkait Bentrokan FPI dan PWI LS