Ashdod, 14 Ramadhan 1436/1 Juli 2015 (MINA) – Wartawati Rusia, Nadezhda Kifrckova, yang turut ambil bagian di Kapal Marianne, salah satu Armada Freedom Flotilla III, menolak menandatangani dokumen pengusiran paksa oleh polisi Israel, pasca penyitaan Kapal Marianne yang tengah menuju Gaza.
Pusat Informasi Palestina yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Kifrckova menolak memberikan tandatangan pengusiran paksa dari wilayah yang dijajah Israel, saat ini ia berada di penjara Israel.
Konsul Rusia menjelaskan, Kifrckova mengajukan banding ke pengadilan Israel, dan tetap konsisten menolak menandatangani pengusiran paksa.
Kifrckova berkerja sebagai jurnalis untuk televisi Rusia Today News berbahasa Inggris, saat ditangkap Israel sedang berada di kapal Marianne Freedom Flotilla III yang tengah berlayar untuk membuka blokade Gaza.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Militer Israel menghadang dan menyerang kapal Swedia itu yang tengah menuju Gaza dalam aksi Freedom Flotilla III, pada Senin (29/6) dini hari tepat pukul 2 pagi, setelah memutus komunikasi selama setengah jam. Kemudian menahan kapal dan menangkap semua relawan dari Arab dan Eropa yang berada di kabin kapal, di perairan internasional, sekitar 100 mil dari laut Gaza.
Setelah menggiring Kapal Marianne ke Pelabuhan Ashdod, pasukan Israel membawa para relawan dan menginterogasi mereka, kemudian meminta mereka menandatangani pengusiran paksa, sebagai langkah awal deportasi ke negara asal.
Pasukan Israel terus memblokade Gaza selama sembilan tahun berturut-turut. Bantuan kemanusiaan dan medis dilarang masuk, termasuk bahan bangunan untuk rekonstruksi rumah-rumah yang hancur. Untuk menekan Israel, para aktifis internasional membentuk konvoi untuk mematahkan blokade Gaza, termasuk Armada Freedom Flotilla III yang tengah menuju Gaza. (T/P011/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah