Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waseem Abu Sal Petinju Palestina Pertama yang Bertanding di Olimpiade

Rudi Hendrik Editor : Bahron Ansori - Sabtu, 27 Juli 2024 - 09:34 WIB

Sabtu, 27 Juli 2024 - 09:34 WIB

39 Views

Waseem Abu Sal (20) menjadi atlet tinju Palestina pertama yang ikut bertanding di Olimpiade, pagelaran kasta tertinggi olahraga di dunia. (Foto: Komite Olimpiade Palestina)

Paris, MINA – Waseem Abu Sal (20) menjadi atlet tinju Palestina pertama yang ikut bertanding di Olimpiade, pagelaran kasta tertinggi olahraga di dunia.

“Saya di sini untuk bertanding, bukan sekadar berpartisipasi,” kata petinju Palestina itu dalam wawancara dengan Euronews, Selasa lalu (23/7), demikian dikutip MINA, Sabtu (27/7).

Dari delapan atlet Palestina yang telah bertanding di Olimpiade, hanya dua yang masih tinggal di Palestina.

Selain Tim Pengungsi, skuad Palestina akan menjadi satu-satunya di Olimpiade Paris 2024 dengan mayoritas atletnya tinggal di luar negara asal mereka.

Baca Juga: Kontroversi Wasit Laga Indonesia vs Bahrain, PSSI Akan Kirim Surat Protes ke AFC

Dari delapan atlet tersebut, enam lahir atau saat ini tinggal di luar negeri, yakni di Arab Saudi, Dubai, Jerman, Chili, dan Amerika Serikat.

Latihan di Palestina hampir mustahil dilakukan di saat perang antara Hamas dan Israel.

Di antara lebih dari 38.900 korban syahid akibat perang tersebut, sekitar 300 di antaranya adalah atlet, wasit, pelatih, dan personel olahraga lainnya, menurut Direktur Teknis Komite Olimpiade Palestina.

Hanya dua atlet dari tim Olimpiade Palestina yang tetap tinggal di Palestina: pelari Mohammed Dwedar dari Jericho dan petinju kelas bulu Waseem Abu Sal dari Ramallah, Tepi Barat yang diduduki.

Baca Juga: Timnas Indonesia Terpaksa Bermain Seri, Skor 2-2 Lawan Bahrain

Abu Sal telah memenangkan dua medali internasional. Ia mengatakan kepada Euronews bahwa itu sama sekali bukan perjalanan yang mudah.

Ia berlatih di Palestina selama perang dan akan kembali ke rumah dengan konflik yang kemungkinan masih berlangsung.

“Bagi saya, itu selalu sangat sulit karena di Palestina tidak banyak atlet lain untuk berlatih atau berinteraksi, tetapi saya tidak pernah menyerah,” tegasnya. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Perenang Tuna Netra Jateng Pecahkan Rekor Nasional Gaya Kupu-kupu 50 Meter

Rekomendasi untuk Anda