Washington, MINA – Seorang pejabat Gedung Putih di Washington memperingatkan Otoritas Palestina jika menolak bertemu Wakil Presiden AS Mike Richard Pence dalam beberapa hari mendatang sesuai yang telah dijadwalkan sebelumnya.
Hal ini sebagai reaksi atas sikap Pejabat Otoritas Palestina yang sepakat menolak bertemu siapapun utusan Trump yang akan melawat ke Palestina, sebagai protes pengakuan AS yang menyebut Yerusalem seagai ibukota pendudukan Israel.
Washington memperingatkan dampak dari pembatalan pertemuan dengan Mike Pence, yang muncul bersama Trump dalam pidatonya dari Gedung Putih, saat mengumumkan Yerusalem sebagai ibukota pendudukan.
“Gedung Putih memberi tahu Otoritas Palestina tentang kesia-siaan jika membatalkan pertemuan dengan Pence, untuk bertemu dengan pejabat Israel dan Palestina,” pernyataan menyebutkan, seperti diberitakan Quds Press.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Pejabat di Otorita Palestina dan gerakan Fatah telah mengumumkan bahwa utusan Trump tidak akan diterima di Palestina, setelah pengakuan AS atas Yerusalem.
“Kepemimpinan Palestina tidak akan menerima Wakil Presiden AS Mike Richard Pence di wilayah Palestina,” kata seorang anggota Komite Pusat Fatah, Jibril Rajoub, dalam sebuah pernyataan pers pada hari Kamis (7/12). (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan