Waspada Boraks dan Formalin Pada Takjil

Banda , MINA – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makan (BBPOM) Aceh melakukan sidak dalam pengawasan terhadap berbagai aneka di kawasan Imam Bonjol, Kota Banda Aceh.

Dari 24 sampel yang diambil pihak BBPOM Banda Aceh, tidak menemukan panganan yang terindikasi menggunakan bahan berbahaya berupa atau .

“Kita dari BBPOM dan instansi terkait serta pemerintah daerah, hari ini melakukan pengawasan di bulan . Target kita adalah produk-produk yang berpotensi menggunakan bahan yang berbahaya,” kata Zulkifli, Kepala BBPOM Banda Aceh, Sabtu (11/5).

Namun, kata Zulkifli pada Kamis 9 Mei 2019 lalu, BBPOM Banda Aceh juga melakukan pengawasan di beberapa titik penjualan takjil di kota setempat yang mendapati pedagang menjual mie menggunakan formalin di kawasan Peunayong.

“Untuk di Banda Aceh kita sedang telusuri, saya lapor ke Pak Wali Kota, kemarin ada mie terindikasi formalin, lokasinya di Pasar Peunayong. Kita sedang telusuri sumbernya dari mana. Selama ini Disperindag dan Dinas Kesahatan umumnya hanya menemukan boraks, nah ini muncul pemain lama atau pemain baru (menggunakan formalin),” katanya menambahkan.

Sebelumnya BBPOM Banda Aceh sudah menyambangi beberapa daerah untuk melakukan pengawasan seperti di Aceh Timur, Aceh Utara, Nagan Raya, Aceh Barat Daya dan Banda Aceh. Dan hari ini mereka kembali melakukan pengawasan di ibukota provinsi tersebut dengan tujuan yang sama.

Data BBPOM Banda Aceh dan Dinas Kesehatan menunjukkan masih banyak mie yang mengandung bahan berbahaya berupa boraks dan minuman yang dibubuhi pewarna. Sebab itu dalam sidak pegawasan mereka mengambil sampel sekaligus menguji dengan cepat di mobil laboratorium mereka.

“Hasilnya di kabupaten kota, contohnya di Aceh Utara dan Aceh Timur tidak kita temukan, terutama mie yang mengandung boraks. Yang di Aceh Barat Daya mie masih mengandung boraks, ada dua sampel kita dapatkan. Kemudian di Nagan Raya bukan mie tapi kerupuk tempe sumbernya dari Medan (Sumatera Utara) yang mengandung boraks,” tambah Zulkifli. (L/AP/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)