Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waspada Boraks dan Formalin Pada Takjil

Admin - Sabtu, 11 Mei 2019 - 16:49 WIB

Sabtu, 11 Mei 2019 - 16:49 WIB

11 Views ㅤ

Banda Aceh, MINA – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makan (BBPOM) Aceh melakukan sidak dalam pengawasan terhadap berbagai aneka takjil di kawasan Imam Bonjol, Kota Banda Aceh.

Dari 24 sampel yang diambil pihak BBPOM Banda Aceh, tidak menemukan panganan yang terindikasi menggunakan bahan berbahaya berupa boraks atau formalin.

“Kita dari BBPOM dan instansi terkait serta pemerintah daerah, hari ini melakukan pengawasan di bulan Ramadhan. Target kita adalah produk-produk yang berpotensi menggunakan bahan yang berbahaya,” kata Zulkifli, Kepala BBPOM Banda Aceh, Sabtu (11/5).

Namun, kata Zulkifli pada Kamis 9 Mei 2019 lalu, BBPOM Banda Aceh juga melakukan pengawasan di beberapa titik penjualan takjil di kota setempat yang mendapati pedagang menjual mie menggunakan formalin di kawasan Peunayong.

Baca Juga: Aksi Kebaikan, Dompet Dhuafa Lampung Tebar 1445 Makanan Berbuka dan Takjil

“Untuk di Banda Aceh kita sedang telusuri, saya lapor ke Pak Wali Kota, kemarin ada mie terindikasi formalin, lokasinya di Pasar Peunayong. Kita sedang telusuri sumbernya dari mana. Selama ini Disperindag dan Dinas Kesahatan umumnya hanya menemukan boraks, nah ini muncul pemain lama atau pemain baru (menggunakan formalin),” katanya menambahkan.

Sebelumnya BBPOM Banda Aceh sudah menyambangi beberapa daerah untuk melakukan pengawasan seperti di Aceh Timur, Aceh Utara, Nagan Raya, Aceh Barat Daya dan Banda Aceh. Dan hari ini mereka kembali melakukan pengawasan di ibukota provinsi tersebut dengan tujuan yang sama.

Data BBPOM Banda Aceh dan Dinas Kesehatan menunjukkan masih banyak mie yang mengandung bahan berbahaya berupa boraks dan minuman yang dibubuhi pewarna. Sebab itu dalam sidak pegawasan mereka mengambil sampel sekaligus menguji dengan cepat di mobil laboratorium mereka.

“Hasilnya di kabupaten kota, contohnya di Aceh Utara dan Aceh Timur tidak kita temukan, terutama mie yang mengandung boraks. Yang di Aceh Barat Daya mie masih mengandung boraks, ada dua sampel kita dapatkan. Kemudian di Nagan Raya bukan mie tapi kerupuk tempe sumbernya dari Medan (Sumatera Utara) yang mengandung boraks,” tambah Zulkifli. (L/AP/RI-1)

Baca Juga: Masjid Sekayu Semarang Cikal Bakal Pembangunan Masjid Agung Demak

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kolom
MINA Preneur
Sosok