Cileungsi, Kabupaten Bogor, MINA – Ketua Dewan Pengawas BMT Amanah Syariah, Wawan Ruswandi mengajak segenap umat Islam, khususnya kaum Aghniya (hartawan) untuk bersama-sama memperkuat BMT Amanah Syariah sebagai bentuk perjuangan melawan riba.
Dia juga mengharapkan BMT Amanah Syariah sebagai Lembaga keuangan mikro (LKM) yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah tidak hanya melakukan layanan keuangan mikro syariah saja, tapi juga menjalankan perannya sebagai pendamping program-program pemberdayaan ekonomi umat.
“Untuk menguatkan BMT Amanah Syariah diharapkan para ikhwan bisa menguatkan berupa hibah, tabungan jangka panjang, dan tabungan harian,” kata Wawan dalam Tabligh Akbar 1443H yang digelar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Masjid At-Taqwa, Ponpes Al-Fatah Cileungsi, Bogor, pada Sabtu malam (19/3).
Menurutnya, BMT Amanah Syariah yang berdiri sejak 2018 lalu secara lembaga sudah memenuhi unsur sebagai Lembaga Keuangan Syariah. Produk yang dijual di BMT sesuai dengan Syariah karena sudah ada Dewan Syariahnya.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
“Tujuan dari BMT Amanah Syariah itu sendiri membebaskan masyarakat dari bahaya riba yang saat ini banyak dipraktekkan di tengah-tengah mereka,” ujarnya.
Wawan juga mengatakan, bisnis BMT harus berjalan supaya mendapatkan margin untuk operasional dan mengurangi beban BMT.
“Karena BMT ini milik Umat maka para ikhwan harus sama-sama memajukan BMT,” imbuhnya.
Wawan yang pernah menjadi Amir Majelis Maliyah pusat Jama’ah Muslimin (Hzibullah) ini menyebutkan, keberhasilan ekonomi syariah tidak diukur oleh aset-aset kepunyaan lembaga syariah, tetapi indikatornya diukur dari berapa orang yang terlibat dalam kegiatan ekonomi syariah.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Keberhasilan dan kegagalan suatu program pemberdayaan ekonomi umat, indikatornya diukur dari kesungguhannya (jihad) dan kesabarannya.
Juga diukur dari berapa banyak kita bisa bermanfaat atau membantu bagi orang lain. Diukur dari Seberapa bisa ekonomi syariah membawa orang hijrah dari dari kegelapan menuju cahaya.
“Apalah gunanya ekonomi syariah jika tidak bisa menyelesaikan permasalah kaum muslimin dari permasalahan RIBA ke Syariah,” pungkasnya.
BMT Amanah Syariah merupakan lembaga keuangan berbadan hukum koperasi syariah yang memiliki bisnis pembiayaan di sektor mikro menengah ke bawah, sebagian besar anggota koperasinya berasal dari warga Jama’ah Muslimin (Hizbullah).
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Tabligh Akbar pada Sabtu malam (19/3) ini merupakan bagian dari Taklim Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) 1443 H/2022 M yang digelar pada 13-17 Sya’ban 1443H/16-20 Maret 2022 M mengambil tema besar “Memperkuat Ukhuwah dan Ekonomi Umat Menuju Pembebasan Al-Aqsa Melalui Momentum Ramadhan”.
Tabligh Akbar yang digelar secara luring dan daring tersebut menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri, termasuk ulama dan cendikiawan muslim dari lima benua.
Taklim Pusat merupakan kegiatan tahunan yang digelar setiap tahunnya oleh wadah kesatuan umat Islam Jama’ah Muslimin (Hizbullah). Kegiatan ini digelar sebagai sarana dakwah, menuntut ilmu, wadah forum silaturahim, menjalin ukhuwah dengan para Ikhwan/Akhwat di seluruh daerah di Indonesia, serta menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.(L/R1/P2)
Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)